buble
uppingbear

Monday, July 9, 2012

2. Pengertian kejujuran



Jujur adalah ketika kita mengatakan sesuatu sesuai dengan kenyataannya. Jujur juga bisa berarti sikap kita menyikapi suatu keadaan. Atau bisa juga jujur di katakan apa yang kita pikirkan dan kita rasakan di dalam hati sesuai apa yang kita ucapkan di mulut.

Menurut islam apakah jujur itu?
Jujur adalah ucapan yang benar dan sesuai dengan realita. ALLAH Ta’ala memerintahkan kita untuk jujur.
Dia berfirman
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (QS. at-Taubah :119)
Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah (QS. an-Nisa` :122)
Tidak ada yang lebih jujur ucapannya dari pada Allah, dan sejujur-jujurnya kalam adalah kitabullah.

Macam-macam kejujuran
Seorang muslim harus jujur kepada Allah, manusia dan dirinya sendiri.
a.     Jujur kepada Allah dengan mengikhlaskan ibadah hanyak kepada Nya, tanpa dibarengi riya` atau sum’ah, maka siapa yang melakukan amalan tanpa membenarkan niatnya kepada Allah, yakni tidak memurnikan untuk Nya maka amalannya tidak akan diterima. jadi, seorang muslim harus lah jujur kepada Allah dalam segala ketaatan dengan cara menunaikan apa yang menjadi kewajiban sebagaimana yang diperintahkan.
b.     Jujur kepada manusia, seorang muslim tidak berkata dusta kepada saudara muslimnya. diriwayatkan dari Nabi e, beliau bersabda
“Sebesar-besar pengkhianatan adalah engkau berbicara kepada saudaramu muslim, dia mempercayaimu sedangkan engkau berkata dusta.” (HR. Ahmad).
c.     Jujur kepada diri sendiri, seorang muslim harus mengakui kesalahan dan kekurangan yang ada padanya kemudian berupaya memperbaikinya. ia harus tahu bahwa kejujuran itu adalah jalan keselamatan. Rasulullah e pernah bersabda
Tinggalkan apa yang membuatmu ragu kepada apa yang tidak membuatmu ragu, sebab kedustaan itu meragukan dan kejujuran itu menenangkan.”(HR. At-Turmudzi)




Keutamaan jujur

Allah memuji orang-orang yang jujur bahwa mereka itulah yang disebut dengan orang-orang bertakwa yang menjadi penghuni sorga, sebagai balasan atas kejujuran mereka. Allah berfriman
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat itu suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada Allah, Hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.  
(QS. al-Baqarah :177)

Allah berfirman:"Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun ridha terhadapnya. Itulah keberuntungan yang paling besar". 
(QS. al-Ma`idah :119)

Kejujuran itu adalah ketenangan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Rasulullah e bersabda
“Perhatikanlah kejujuran, sekalipun menurut kalian ada kebinasaan, sesungguhnya kejujuran itu adalah keselamatan.”
(Ibn Abid Dun-ya)
Dalam hadits lain disebutkan:
“Sesungguhnya kejujuran itu menunjukkan kepada kebajikan dan kebajikan itu membawa kepada sorga. Sesungguhnya seseorang akan senantiasa jujur hingga ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. dan sungguh kedustaan itu menuntun kepada keburukan, dan keburukan itu menyeret kepada neraka. Seseorang akan senantiasa berdusta hingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.”  
(Muttafaqun Alaihi).
Sudah seharusnya, seorang muslim meneladani Rasulullah e yang selalu berkata dan berprilaku jujur. andaikan kita lakukan tentu tidak ada kasus Century, tidak ada Markus, tidak ada korupsi dan seabrek permasalahan lainnya.
Akan tetapi itu adalah sunnatullah, selama kita di dunia maka segudang masalah dan ujian menjadi lalapan dan makanan kita. karena itu kita mohon kepada Allah Ta’ala agar menunjukkan kebenaran kepada kita dan memperlihatkannya sebagai kebenaran kemudian memberikan kekuatan kepada kita untuk bisa mengamalkannya. dan memperlihatkan keburukan kepada kita sebagai keburukan, kemudian memberikan kekuatan kepada kita agar bisa menjauhinya. mudah-mudahan kita menjadi orang-orang yang jujur.
Sumber: http://www.aldakwah.org/artikel-islam/akhlaq/19-jujur.html?showall=1

No comments:

Post a Comment