buble
uppingbear

Friday, July 13, 2012

arti sebuah pujian

ga ada seorangpun yang tak senang saat mendapat pujia
pujian seringkali menjadi titik akhir dari sebuah kepuasan
puian, bukan sesuatu yang aku harapkan saat berhasil mendapat sesuatu.
senyuman jujur dari orang terdekatlah yang membangunkanku dari keterpurukan percaya diri
bukan pujian yang menyakitkan dan seringkali menjatuhkan
ya aku sadar, aku hanya manusia yang jauh dari  sempurna

ketika hati bertepuk sebelah tangan

ketika ku saat ini ingin menepi..
bukan berarti diri ini lelah menati
aku hanya tersadar dari sebuah mimpi.
mimpi sakit yang tak terobati..
seorang sahabat yang baik telah memperingati!
bahwasanya aku cinta sendiri.
tak ada balasan yang berarti
hanya usaha sendiri..
tanpa respon ataupun hati.
bila diri ini tak pantas memiliki..
haruskah aku berhenti lagi?
bila untukku tak ada lagi.
jangan biarka hati ini terjatuh lagi!..
karna aku lelah mencari
mengharap sesuatu yang tak pasti..

coretan kecil sang korban php

kau dan aku tak pernah terikat
yang semua tau hati kita satu
walau tak pernah ada satu pun ikatan.
semua tentangku adalah kamu..
begitu banyak yang terjadi di antara kita
semua tercatat indah dalam memori
semua,
semuanya tentang kamu dan aku tak akan mudah ku lupakan..
ya, tentang kita. tentang kamu dan aku, hanya kita yang tau
mungkinkah ini akhir?
akhir dari segala yang indah tentang kita, cerita kamu dan aku..
mungkinkah ini akhir dari segalanya tentang rasa kita?
kemana kamu?
kemana kamu, aku tak tahu..
hilang,
ya kamu menghilang.
tak pernah aku mendengar kabar darimu..
aku tak pernah mengerti kenapa kamu hilang?
tak ada lagi cerita tentang kita, tentang kamu dan aku
mungkin kah tak akan ada lagi cerita kita?
mungkin kah ini akhirnya?
akhir dari segalanya tentang kita?
aku tak tahu! aku tak mengerti..
kamu hilang!
ya, kamu menghilang saat rasa ku belum padam..

ketika kita harus belajar dari ombak.

pernah gak terfikir oleh mu gimana sedih  nya pantai ketika harus di tingga ombak?..
tapi toh ombak akan datang kembali lagi walau dia akan tetap pergi lagi.
buat apa kamu datang lagi?
buat apa kalo nantinya kamu bakalan pergi lagi?
buat apa datang kalo cuma buat pergi?
apakah itu semua buat aku?
buat mengajariku bahwa hidup tidak selalu sesuai apa yang aku mau?
apa buat mengajariku untuk tidak bergantung pada sesuatu?
buat mengajariku kuat!
ya, kuat!. kuat ketika orang yang paling di sayang pergi?
makasih buat semua pelajaran ini, pelajaran yang selalu aku kenang dalam hidupku.

coretan kecil ketika sang mantan move-on

dia seperti matahari, datang lalu tenggelamlagi.
dia seperti angin, bersikap seolah memberi kesejukan padahal dia cuma mau pergi.
dia bilang, dia mau berjalan kedepan dan terus kedepan.
aku percaya dia tak akan mundur. ketika suatu hari dia menemukan jalan buntu. dia hanya diam, ya diam. diam menunggu entah apa yang dia tunggu. aku bilang dia bodoh!! tapi kenyataannya aku lah yang lebih bodoh.
bodoh membiarkan dia terdiam menunggu walau sebenarnya aku bisa menariknya kembali.
maaf kataku, tapi dia berkata. aku tidak peru minta maaf, karna dialah yang memilih untuk berjalan dan terus berjalan.
ya aku tau kenyataan nya memang begitu menyakitkan.
tapi satu hal yang melegakan, aku tahu dia berjalan untuk-ku..

Tuesday, July 10, 2012

MANUSIA DAN HARAPAN

 PENGERTIAN HARAPAN
Harapan adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. [1]Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud.[2] Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. [1] Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.

-        SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
Manusia setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup ditengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya.

• Dorongan Kodrat
Kodrat ialah sifat atau keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelmadalam diri manusia sejak manusia diciptakan Tuhan.
 • Dorongan Kebutuhan Hidup
Kebutuhan manusia terdiri dari :
 Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang kita butuhkan dalam keseharian kita. Misalnya : makan, minum, pakaian, rumah, dan lain-lain.§
 Kebutuhan rohani adalah kebutuhan batin manusia yang hanya dapat dipenuhi. Misalnya : agama, ketenangan jiwa.§
• Kelangsungan Hidup
Setiap manusia yang baru lahir telah mengharapkan makan dan minum.
Manusia memiliki tiga kebutuhan pokok yaitu:sandang, pangan papan
• Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan, karena rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan. Rasa aman dapat diwujudkan oleh AGAMA karena itu merupakan benteng manusia dalam menjalani hidup.
• Hak dan Kewajiban Mencintai dan Dicintai
Bila sudah pada saatnya manusia pasti ingin mengerti maksud dicintai dan mencintai, biasanya ini terjadi pada anak menginjak usia remaja.
• Status
Status adalah harga diri yang dimiliki oleh setiap orang yang telah melekat pada dirinya. Contohnya: bila ada orang yang berprestasi maka orang itu mempunyai status lebih tinggi dari orang sekitarnya.
 • Perwujudan Cita-cita
Setiap manusia sesuai dengan keahliannya mewujudkan cita-citanya yang juga dapat mengembangkan bakat atau kepandaian.

-        PENGERTIAN DO’A
Doaadalah bagaimana kita meminta perlindungan, kesehatan, kekayaan, umur panjang yang bermanfaat, kedamaian, pengharapan hanya kepada ALLAH.
Dalam Al-Quran banyak sekali kata-kata do'a dalam pengertian yang bebeda. Abû Al-Qasim Al-Naqsabandî dalam kitab syarah Al-Asmâ'u al-Husnâ menjelaskan beberapa pengertian dari kata doa.
"Dan janganlah kamu beribadah, kepada selain Allah, yaitu kepada sesuatu yang tidak dapat mendatangkan manfaat kepada engkau dan tidak pula mendatangkan madarat kepada engkau." (Yûnûs ayat 106)
"Dan berdo'alah kamu (mintalah bantuan) kepada orang-orang yang dapat membantumu."(Al-Baqarah ayat 23)
"Mohonlah (mintalah) kamu kepada-Ku, pasti Aku perkenankan (permintaan) kamu itu." (Al-Mu'minûn ayat 60)
"Doa (percakapan) mereka di dalamnya (surga), adalah Subhânakallâhumma (Mahasuci Engkau wahai Tuhan)." (Yunus ayat 10 )
"Katakanlah olehmu hai Muhammad: berdoalah (pujilah) akan Allah atau berdoalah (pujilah), akan Ar-Rahmân (Maha penyayang)." (Al-Isrâ' ayat 110 )
Maka atas dasar uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa "doa" adalah ucapan permohonan dan pujian kepada Allah SWT. dengan cara-cara tertentu disertai kerendahan hati untuk mendapatkan kemaslahatan dan kebaikan yang ada disisi-Nya. Atau dengan istilah Al-Tîbî seperti dikutip Hasbi Al-Shidiq "do'a" adalah "Melahirkan kehinaan dan kerendahan diri serta menyatakan kehajatan (kebutuhan) dan ketundukan kepada Allah Swt."

-        KEPERCAYAAN
Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premis benar.[2]
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1.      Kepercayaan pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya dapat menang, dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
2.      Kepercayaan kepada orang lain, dimana orang percaya terhadap kata hati, perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran orang lain.
3.      Kepercayaan kepada pemerintah, karena pada dasarnya negara berorientasi pada Tuhan dan kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai warga negara mempercayai pemerintah / negara.
4.      Kepercayaan kepada Tuhan, merupakan hal yang sangat penting percaya kepada Tuhan. Dikarenakan keberadaan manusia yang tidak dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhannya.

-        KEPERCAYAAN DAN USAHA UNTUK MENINGKATKANNYA
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
1.      Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
2.      Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
3.      Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
4.      Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
5.      Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya
sumber:

MANUSIA DAN KEGELISAHAN

 PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berati tidak tenteram hatinya selalu merasa khawatir , tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hari maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu gejala tingkah laku atau gerak gerik tersebut muknya lain dari bisasanya mialnya berjalan mondar mandir dalam ruangan tertentu sambil menundukkannya kepadalnya memandang jauh kedepan sambil mengepalkan tangannya duduk termenung sambil memegang kepalanya duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara dan lain lain
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari keemasan karena itu dalam kehidupn sehari hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan kekhawatiran ataupun ketakutan definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena hal yang didingainkannya tidak tercapai.

-        SEBAB-SEBAB ORAG GELISAH
 Apabila di kaji, sebab sebab orang gelisah adalah karena mereka takut kehilangan berbagai macam haknya seperti hak untuk hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan dan lain-lain. contohnya: beberapa waktu belakangan ini kita sering mendengar isu bahwa jakarta akan diguncang gempa dengan daya rusak yang setara dengan bomhiroshimapada waktu tertentu. ketika mereka mendengar berita tersebut, mereka langsung panik dan melakukan persiapan untuk mengamankan barang-barang miliknya atau membuat tenda di depan rumah dan menjudge bahwa berita tersebut benar adanya. padahal kalau kita telaah secara mendalam, tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui kapan dan dimana gempa itu akan terjadi. hal tersebut dapat terjadi karena mereka takut kehilangan beberapa haknya seperti hak untuk hidup, ak untuk mendapat perlindungan, dan lain lain
1.     Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran ( yang telah dilakukan )
2.     Gelisah terhadap hasil kerja ( tidak memenuhi kepuasan spiritual)
3.     Takut akan kehilangan milik ( harta dan jabatan )
4.     Takut menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai )

-        USAHA USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Usaha-usaha yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kegelisahan ini peratama-tama harus mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. Sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada ALLAH ya contohnya membaca al-quran.

-        KETERASINGAN
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu dalah dari kata dasar terasing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Penyebab orang berada dalam posisi terasingkan adalah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat atau kekurangan yang ada pada diri seseorang , sehingga ia dapat atau sulit menyesuaikan diridalam masyarakat.

-        KESEPIAN
 Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian. Karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
Faktor penyebab kesepian
Menurut Middlebrook (1980), ada dua faktor penyebab dari kesepian, yaitu :
Faktor Psikologis
1)   Existential Loneliness
Kesepian ini disebabkan oleh kenyataan adanya keterbatasan keberadaan manusia yang disebabkan oleh terpisahnya seseorang dengan orang-orang lain, sehingga tidaklah mungkin baginya untuk berbagi perasaan dan pengalamannya dengan orang lain.
2)   Pengalaman traumatis hilangnya orang-orang terdekat
Hilangnya seseorang yang sangat dekat dengan individu secara tiba-tiba tanpa bisa dihindari seringkali dianggap sebagai penyebab kesepian.
3)   Kurangnya dukungan dari orang lain
Kesepian dialami oleh mereka yang merasa tidak sesuai dengan lingkungannya. Mereka yang mengalami kesepian manganggap diri mereka sebagai orang yang diremehkan dan ditolak lingkungannya.
4)    Adanya masalah krisis dalam diri seseorang dan kegagalan
Bila seseorang merasa harga dirinya terganggu, ia akan menghilangkan semangatnya dan merasa kosong serta menghindar untuk mengadakan hubungan dengan lingkungannya.
5)    Kurangnya rasa percaya diri
Meskipun individu dapar melakukan hubungan sosial dengan baik, namun ia merasa bahwa lingkungan disekitarnya kurang melibatkannya, sehingga menyebabkan individu merasa kesepian, ia hanya dapat berhubungan sosial secara formalitas saja.
6)    Kepribadian yang tidak sesuai dengan lingkungan
Orang-orang yang menjengkelkan, seperti pemarah, terlalu patuh dan tidak mempunyai kemampuan bersosialisasi akan dihindari dari lingkungannya, sehingga mereka merasa kesepian.
7)    Ketakutan untuk menanggung resiko social
Individu ini takut terlalu dekat dengan orang lain, bercerita banyak, sehingga mereka yang kesepian akan melihat kedekatan sosial sebagai sesuatu yang berbahaya dan penuh resiko.
Faktor Sosiologis
1)    Takut dikenal orang lain
Individu merasa takut dikenal oleh orang lain, sehingga hal tersebut menghilangkan kesempatannya untuk berhubungan dekat dengan orang lain.
2)    Nilai-nilai yang berlaku pada lingkungan sosial
Nilai-nilai yang dianut masyarakat seperti privacy, kesuksesan dapat menyebabkan seseorang merasa kesepian karena ia merasa terikat oleh nilai-nilai tersebut.
3)    Kehidupan di rumah
Rutinitas di rumah seperti adanya jam makan, keributan di rumah dan kebiasan lainnya juga akan menyebabkan seseorang merasa kesepian karena kejenuhan.
4)    Perubahan pola-pola dalam keluarga
Kehadiran orang lain dalam keluarga akan menyebabkan terganggunya hubungan dengan anggota keluarga lain.
5)    Pindah tempat
Seringnya pindah dari satu tempat ke tempat yang lain menyebabkan seseorang tidak dapat menjalin hubungan yang akrab dengan orang lain.
6)    Terlalu besarnya suatu organisasi
Terlalu banyak orang di sekeliling individu akan menambah perasaan terisolasi. Hal ini akan membuat individu sulit untuk mengenal satu sama lain.
7)    Desain arsitektur bangunan
Bentuk bangunan yang canggih juga berpengaruh terhadap interaksi sosial. Hal ini mengingat bangunan-bangunan dapat menyebabkan masyarakat menjadi individualistis di mana interaksi sosial menjadi terbatas.

-        KETIDAKPASTIAN
Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidaktentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaantanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapatkonsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
Sebab-sebab terjadinya Ketidakpastian
Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu menerima rangsangan-rangsangan lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsangan-rangsangan baru. Kalau toh ia dapat berpikir baik akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar. Mereka menampakkan tanda-tanda obsesi, phobia, delusi, gerakan-gerakan gemetar, kehilangan pengertian, kehilangan kemampuan untuk menangkap sesuatu.
Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah :
1. Obsesi
Obsesi merupakan gejala neuroso jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
Contoh :
Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat terpikir olehnya ada kawan yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu tidak hilang, tetapi justru menjadi-jadi. Apalagi setelah ia merugi

2. Phobia
Phobia adalah rasa takut yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.

3. Kompulasi
Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali
Contoh :
keinginan untuk mengambil barang (mencuri), padahal barang itu tak bermanfaat baginya, dan andaikata ingin membeli, mampu juga dia (kleptomania)
keinginan minum-minuman keras, orang itu bukan pemabuk, tetapi bila dilanda pikiran atau perasaan kecewa keinginan minumnya tak dapat dibendung

4. Histeria
Ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain
Contoh :
Ketika ibu Bakri sedang melayani anaknya makan, datang orang-orang mengetuk pintu, mengucap salam, dijawab dan keluarlah ia , diluar, kagetlah ia melihat orang banyak mengusung jenazah yang ditutupi kain, Ibu langsung bertanya siapa itu, itu kan bukan kang Bakri, Semua orang yang ditanya diam. Akhirnya dia berteriak histeris lalu pingsan (film orang-orang laut)

5. Delusi
Menunjukan pikiran yang kurang beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
Delusi ini ada tiga macam, yaitu:
1.      Delusi perkusi: menganggap keadaan sekitarnya jelek. Seseorang yang mengalami delusi perkusi tidak mau mengenal tetangga kiri kanan karena menganggap jelek.
2.      Delusi keagungan: menganggap dirinya orang penting dan besar, orang seperti itu biasanya gila hormat. Menganggap orang-orang sekitarnya sebagai orang-orangtidak penting, akhirnya semua orang menjauhi juga.

3.      Delusi melancholis: merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium trements , hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-oto tak berkuasa lagi.
Contoh :
Pak Joyo orang kampung pada suatu hari dipanggil ke pengadilan untuk diminta kesaksiannya. Tetapi karena takutnya, ia gemetar, keringat dingin mengucur, ditanya ini itu tak bisa menjawab, mulutnya gemetar. Akhirnya jaksa tak memperoleh kesaksian apa-apa darinya.

6. Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra. Dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinasi orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya. Ini nampak dalam perbuatan penderita (penderita itu dapat menyadari perbuatan itu, tetapi tidak dapat menahan rangsangan khayalan sendiri)

7. Keadaan Emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini nampak pada keseluruhan pribadinya gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi, cepat keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan lari-larian, nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak bernafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak berbicara, diam seribu bahasa, termenung, menyendiri.

-        USAHA USAHA MENGATASI KETIDAKPASTIAN
langkah-langkah untuk menghadapi ketidakpastian hidup, yang bisa membuat hidup lebih mudah karena kita menyiapkan diri secara lebih baik untuk menghadapi apa pun yang terjadi. Dan ketika saatnya tiba, kita akan lebih mampu mengambil risiko.

1.TAK ADA ORANG YANG TAHU SEGALANYA
Jika kita tahu segala sesuatu yang akan terjadi, hidup akan sangat membosankan. Dengan mengubah cara kita memandang kesulitan, kita bisa mengubah cara menanganinya. Mulai dari sekarang, daripada mencemaskan hal-hal yang tak bisa diramalkan, atau membiarkan hal-hal yang terjadi membuat Anda shock dan lumpuh secara berkepanjangan, coba pandang hal-hal yang tak terduga sebagai peluang.

2.YANG TERBAIK DAN TERBURUK
Saat menghadapi ketidakpastian banyak di antara kita yang jadi lumpuh. Jika tak tahu apa yang bisa kita harapkan, lebih baik low profile dan jangan berbuat apa pun. Anggapan yang keliru. Ketika terjadi perubahan, cara terbaik untuk mengatasi keresahan adalah dengan menjadi aktif.
Bertahan pada status quo mungkin tak akan mendatangkan perubahan yang Anda cari. Jika terjadi ketidakberesan, kondisi Anda tak akan lebih buruk dibanding sekarang. Kendati pun tidak lebih buruk, apakah Anda bisa hidup tanpa mengejar tujuan-tujuan Anda? Kesampingkan rasa takut akan ketidakpastian dan katakan kepada diri sendiri kebenaran mendasar ini: tanpa risiko, tak pernah akan ada imbalan atau penghargaan.

3.LANGKAH-LANGKAH KECIL
Kita sering membuat kesalahan dengan berpikir, agar maju dalam hidup. kita harus melakukan perubahan besar. Padahal tidak begitu. Pada kenyataannya, dengan melakukan langkah-langkah kecil yang aktif menuju tujuan, kita membuat tujuan berkemungkinan lebih besar tercapai dengan memberi diri kita peluang untuk menata ulang jika hasilnya tidak seperti yang kita harapkan. Apakah ikut kursus sebelum mendaftar pada satu program, atau minta naik gaji sebelum mencari pekerjaan dengan gaji yang lebih baik di bidang yang kurang menarik bagi Anda. Yang pasti adalah, tidak melakukan apa pun pasti tak akan membawa Anda ke tempat yang Anda inginkan. Melakukan sesuatu kemungkinan akan membuat beda.

4.FOKUS PADA YANG BISA DIATUR
Kenali hal-hal yang benar-benar tak bisa Anda atur atau kendalikan. Artinya Anda harus secara aktif melepaskan yang tak bisa Anda atur. Kita sering bertemu dengan orang yang berpikir jika mereka terus memikirkannya, pemikiran mereka mungkin akan membantu mereka mengubah situasi. Harapan yang agak berlebihan. Katakan kepada diri sendiri, mencemaskan situasi itu tak akan mengubahnya. Serahkan semuanya kepada Tuhan karena Dia Maha Besar dan bisa melakukan hal-hal yang tak bisa kita lakukan.

5.SIAPKAN DIRI DAN RENCANAKAN
Bertindak di mana Anda bisa bertindak. Semakin aktif Anda menyiapkan diri, Anda akan merasa semakin baik tentang situasi itu. Brainstorm kemungkinan-kemungkinan dan jangan hanya berpikir tentang bertindak. Lakukan apa yang bisa Anda lakukan sekarang. Buat rencana yang bisa Anda buat. Menyiapkan diri menghadapi yang terburuk punya manfaat, jika benar-benar terjadi yang terburuk, Anda sudah menyiapkan diri untuk menghadapinya.

6.EVALUASI HIDUP
Hidup pada zaman dengan ketidakpastian besar memberi kita kesempatan untuk menilai diri sendiri. Menilai hidup itu tidak buruk sejauh tidak memindahkan Anda ke peran korban, di mana Anda melihat diri sendiri sebagai korban situasi. Menerima peran korban membuat kita melepaskan kekuatan. Lebih baik gunakan saat ini untuk evaluasi ulang untuk membuat keputusan-keputusan positif untuk diri sendiri dan keluarga Anda. Mungkin dengan prioritas ulang beberapa aspek dalam hidup Anda.

7.BICARA DENGAN KELUARGA TENTANG STRES
Banyak ketidakpastian menimbulkan banyak stres. Efek stres beda-beda pada satu orang dengan yang lainnya. Membicarakan stres dan perasaan-perasaan Anda tentang hal-hal yang didatangkan ketidakpastian membuat Anda mengungkapkan stres secara positif. Tanya pada anggota keluarga Anda bagaimana efek ketidakpastian terhadap mereka. Anda mungkin akan menemukan saling pengertian yang lebih besar terhadap pengalaman satu sama lain sehingga menciptakan ikatan yang lebih dekat dalam keluarga. Dan semua orang dapat saling mendukung satu sama lain untuk melewatinya. Membuat keluarga Anda bekerja sebagai tim untuk mengatasi situasi yang membuat stres.

8.CARI PELUANG DALAM KRISIS
Huruf Cina tentang krisis terdiri dari 2 huruf: bahaya dan peluang. Dalam setiap krisis selalu ada peluang. Peluang tersebut mungkin pertumbuhan yang bisa terjadi di dalam hidup Anda. Peluang bisa berupa Anda mempelajari hal-hal baru dalam hidup. Atau peluang tentang cara meningkatkan dan memperkaya hubungan dengan pasangan dan anak-anak. Apa pun peluang itu, tangkap dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Untuk keseimbangan di saat menghadapi ketidakpastian, selalu baik mengembangkan sikap bersyukur. Perhatikan seluruh hidup Anda dan luangkan waktu untuk mencatat segala sesuatu yang membuat Anda berterimakasih. Langkah sederhana ini dapat mengubah pandangan Anda dalam sekejap.

9.AKSES SEMUA SUMBER DAYA
Saat menghadapi ketidakpastian hidup, perlu menjalin hubungan sebanyak mungkin. Jangan mengurung diri dan jangan jadi jagoan yang tak pernah menunjukkan kerapuhannnya kepada orang lain. Cara pendekatan seperti ini terhadap ketidakpastian tidak sehat dan bisa menyakiti diri sendiri. Anda perlu menghubungi semua sumber daya di sekitar Anda. Hubungi orang-orang yang dengannya Anda merasa aman. Hubungan spiritual dengan Tuhan. Hubungi orang-orang untuk memberikan dukungan. Jika Anda merasa terhambat secara emosional, minta bantuan untuk pergi ke konselor. Ini mungkin hadiah terbaik yang bisa Anda berikan kepada diri sendiri.

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

  PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab adalah Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

-        MACAM- MACAM TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab terdiri dari beberapa macam. berikut penjelasan tentang macam-macam tanggung jawab:
·        Tanggung jawab terhadap dirinya sendirimanusia diciptakan oleh Tuhan mengalami periode lahir, hidup, kemudian mati. Agar manusia dalam hidupnya mempunyai “harga”, sebagai pengisi fase kehidupannya itu maka manusia tersebut atas namanya sendiri dibebani tanggung jawab. Sebab apabila tidak ada tanggung jawab terhadap dirinya sendiri maka tindakannnya tidak terkontrol lagi. Intinya dari masing-masing individu dituntut adanya tanggung jawab untuk melangsungkan hidupnya di dunia sebagai makhluk Tuhan.
Contoh:
Manusia mencari makan, tidak lain adalah karena adanya tanggung jawab terhadap dirinya sendiri agar dapat melangsungkan hidupnya.
·        Tanggung jawab terhadap keluarga, Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri atas ayah-ibu, anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab itu menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan. Untuk memenuhi tanggung jawab dalam keluarga kadang-kadang diperlukan pengorbanan.
Contoh:
Seorang ayah rela bekerja membanting tulang demi memenuhi tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
·        Tanggung jawab terhadap masyarakat, Pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, sesuai dengan kedudukanya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia di sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsunggkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila semua tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Contoh:
 Seseorang yang menyediakan rumahnya sebagai tempat pelacuran pada lingkungan masyarakat yang baik-baik, apapun alasannya tindakan ini termasuk tidak bertanggung jawab terhadap masyarakat, karena secara moral psikologis akan merusak masa depan generasi penerusnya di lingkungan masyarakat tersebut.
·        Tanggung jawab terhadap Bangsa / Negara, Suatu kenyataan lagi bahwa setiap manusia, setiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertingkahlaku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak bisa berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawabkan kepada negara.
Contoh:
Seperti contohnya kita sebagai warga Negara Indonesia harus ikut serta melindungi dan menjaga nama baik Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta mengikuti segala aktivitas kenegaraan seperti pemilu, pilkada, dll.
·        Tanggung jawab terhadap Tuhan, Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab melainkan untuk mengisi kehidupannya. Manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan, maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai Penciptanya.
Contoh:
Seorang muslim memiki tanggung jawab untuk beriman dan beribadah kepada-Nya. Itu sudah merupakan tuntutan dari sebuah tanggung jawab yang tidak bisa diganggu gugat dan harus dijalankan.

-        PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
PENGABDIAN Adalah perbuatan tanggung jawab dengan mengindahkan ketaatan dan keikhlasan yang diliputi oleh kesetiaan terhadap pihak lain atau diri sediri atas apa yang telah ia yakini, pilih, tetapkan, ikuti. Bukti nyata dari pengabdian dapat dicontohkan dengan pengabdian ke sesama melaui profesi, dituntutnya professionalitas misalnya anggota Polisi yang mengabdi pada negara siang dan malam, hujan dan badai ia menjaga ketertiban lalu lintas, menjaga ketentraman dan kedamaian negara, serta tidak terlepas dari tanggung jawabnya sebagai orang tua ia harus menafkahi anggota keluarganya dan membina / mendidik putra putrinya. Ia sudah megabdi pada tugasnya sebagai polisi dan mengabdi pada negara karena tugasnya untuk kepentingan negara dan masyarakat sekitar berarti dapat juga telah mengabdi kepada sesamanya manusia
Agama, dalam artian manusia mengabdi paa keyakinannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. berbeda dengan profesi, disini dituntut kesadaran tinggi akan pengabdian itu sendiri, tidak dipaksakan atau bagaimana. Dengan menekuni imannya untuk bertumbuh ia membaca Kitab Suci dan untuk mengembangkan imannya ia merealisasikan ajaran kebaikan yang telah ia dapat dari keyakinannya agar imannya berkembangan. Mematuhi perintahNya dan Menjauhi segala
LaranganNya dengan ikhlas karena memang pada dasarnya aturan dan perintahnya adalah yang terbaik untuk dirinya sendiri, Percayalah bahwa Tuhan itu baik, segala yang diperintahkannya pun untuk kebaikan kita misalnya tidak menyembah berhala, saling mengasihi, menghormati orang tua, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan membunuh, jangan mengucapkan saksi dusta,
Dapat ditafsirkan seperti ini "Barangsiapa Mengikut Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginan" (Galatia 5:24) maksudnya dengan mengikut Tuhan kita telah meningalkan segala keinginan daging atau perbuatan daging (percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseturuan,persellisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan roh, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan lain sebagainya).
Sehingga yang ada hanya hidup dalam buah roh (Kasih, Sukacita, Damai Sejahtera, Kesabaran, Kemurahan, Kebaikan, Kesetiaan, Kelemahlembutan, Penguasaan diri).

PENGORBANAN Dimaknai sebagai pemberian untuk menyatakan kebaktian (Bhakti) yang sudah pasti mengandung unsur keikhlasan, ketulusan, tanpa mengharapkan Imbalan.
Pengorbanan dapat berupa banyak hal beberapa diantaranya, harta benda, pikiran, perasaan, tenaga, jiwa, waktu dan masih banyak lagi yang merujuk pada pengorbanan.
Pengorbanan ini merupakan salah satu unsur yang sudah pasti ada dalam pengabdian, contohnya : Anggota polisi yang dicontohkan diatas, secara tidak langsung ia berkorban untuk tidak bisa bertemu bercanda dengan anak dan keluarganya, kecuali pada hari libur atau tidak dinas.

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

        Pengertian pandangan hidup dan ideologi
Pandangan hidup adalahbagaimana cara kita memendang arti kehidupan. Pandangan hidup pada dasarnya memiliki unsur-unsur, yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan. Cita-cita adalah sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Kebajikan dalam hal ini, adalah nilai yang menjadi patokan usaha yang harus ditempuh untuk menggapai cita-cita. Usaha adalah hal-hal yang diupayakan sebaik mungkin untuk menggapai cita-cita yang harus dilandasi oleh keyakinan . Keyakinan diukur dengan daya pikir akal, jasmani, dan sikap maupun rasa kepada Tuhan. Hal ini yang mencirikan bahwa unsur-unsur pandangan hidup di atas saling berkaitan. Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup.
Hanya kadar cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya, apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal yang bersifat negative. Suatu ironi memang, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta Pada hakikatnya manusia akan mencari jalan yang terbaik dalam kehidupannya yang dimana kehidupan itu memerulkan alur dan jalan agar dapat di bawa kearah yang lebih baik lagi, mungkin hal ini lah yang dinamakan dengan pandangan hidup. Tentunya pandangan hidup itu adalah jalan yang dipilih oleh masing-masing jiwa yang masing-masing jiwa itu berhak menentukan kehidupannya dan arah yag akan ditentukan.
Setelah kita memiliki pandangan hidup pasti akan membawa kita kearah yang lebih baik dan akan membuat kita memiliki cita-cita dan angan-angan. Cita-cita adalah keinginan yang harus dan dapat kita capai sedangkan angan angan hanyalah cita-cita yag tidak bisa kita gapai, karena dalam hal itu diperlukan sumber daya manusia yang baik untuk mengapainya.
Didalam setiap pandangan hidup di setiap kehidupan kita juga pasti kita memeliki kebijakan. Kebijakan itu bisa berupa aturan atau berupa saran yang bisa ditaati maupun tidak di taati. Dan dalam setiap perjuangan kita memebutuhkan usaha dan perjuangan tersebut..
semuanya harus dilakukan dengan kepercayaan yang besar agar semuanya bisa tercapai dengan baik dan berjalan dengan norma-norma yang ada, kepercayaan juag terbagi dala berbagai tipe atau golongan yaitu:
a. Aliran Naturalisme
b. Aliran Intelektualisme
c. Aliran Gabungan
Pandangan hidup sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Segala perbuatan, sikap, dan aturan –yang diwujudkan dalam berbagai bentuk, merupakan refleksi dari pandangan hidup yang telah dirumuskan. Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat hidup sendiri diarti-konkritkan sebagai kecintaan atau kebenaran yang bisa dicapai oleh siapapun. Maka dari itu, pandangan hidup dengan hakikat bisa dicapai oleh siapapun itu, sangat diperlukan oleh tiap manusia. Pandangan hidup tiap orang bisa berbeda bisa juga sama. Dari situ terdapat pengklasifikasian tentang asal dari pandangan hidup tersebut, sebagai berikut:
a.Pandangan hidup berasal dari agama merupakan pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
b.Pandangan hidup ideologi merupakan pandangan hidup yang disesuaikan dengan kebudayaan dan normanegara tersebut.
c.Pandangan hidup hasil renungan merupakan pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

-        LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memeperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukaan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.

Akan tetapi yang terpenting, kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini. Karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :

(1) Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia.

(2) Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bemegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bemegara. Begitu juga bagai yang berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur'an, Hadist dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan baik di dunia maupun di akherat.

(3) Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hdiup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.

(4) Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di akherat, maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.

(5) Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaalnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akherat.

(6) Mengamankan
Mungkin sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan din pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain yang mengganggu dan atau mayalahkannya tentu dia tidak menerima dan bahkan cendemng untuk mengadakan perlawanan. Hal ini karena kemungkinan merasakan bahwa dalam berpandangan hidup itu dia telah mengikuti langkah-langkah sebelumnya dan langkah-langkah yang ditempuhnya itu telah dibuktikan kebenarannya sehingga akibatnya bila ada orang lain yang mengganggunya maka dia pasti akan mengadakan suatu respon entah respon itu berwujud tindakan atau lainnya.

contoh dan penyebabb pembalasan

Penyebab Pembalasan 

Pembalasan terjadi karena adanya sesuatu kesalahpahaman atau tindakan yang seharusnya tidak dilakukan, maka antara satu kubu dengan kubu yang lain menimbulkan rasa dendam yang sama dengan perlakuan yang sejenis. Contoh cika mencuri uang adiknya, dan pada akhirnya kecurangan cika terbongkar oleh adiknya, maka adiknya akan membalas dengan balasan yang setimpal. Penyebab tejadinya pembalasan adalah karena terjadinya tingkat rasa balas dendam karena sakit hati yang terlalu tinggi, sehingga selalu teringat dan menyebabkan seseorang ingin melakukan pembalasan

Contoh Pembalasan
Dalam suatu pekerjaan adanya rasa saling kecemburuan antar karyawan yang dimana hal itu secara tidak langsung mengambil objek yang di kerjakan, maka dari semua itu akan timbul di dalam dirinya yang hanya mementingkan objek itu sendiri, artinya suatu pembalasan terjadi karena adanya seorang yang memulai secara curang/licik, maka pihak yang bersangkutan akan memulai pembalasannya dari apa yang sudah di ambil.

7. pembalasan


Hari Akhir (Kiamat) Sebagai Hari Pembalasan yang Abadi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyvMfFKYiIfKmvG14ddCGQ_Ww_Qm85XF4EV110M0DPu5Ghqp67-5pbJ9e560VZNJ-aY_q77z5k6ll1v1yBJsNLLhBE9Vl0mOeutNUdgpSpzKsqdue-su7rYsoxsg1vnNdG4H9bhHEobOg/s1600/kiamat.jpg
Hari Kiamat atau juga disebut Hari Akhir, yaitu hari dimana Allah SWT. menghancurkan seluruh jagad alam semesta termasuk dunia tempat tinggal kita. Pada hari itu manusia tidak bisa berbuat apa-apa dan mereka sibuk dengan dirinya masing-masing lantaran untuk menyelamatkan dari dahsyatnya goncangan-goncangan yang akan terjadi pada hari kiamat.
Setiap orang muslim yang beriman kepada Allah SWT. wajib pula atas mereka menyakini adanya kehidupan yang abadi atau kehidupan setelah mati. Beriman kepada hari akhir merupakan pokok kepercayaan yang wajib diyakini atau di imani oleh setiap muslim. Orang yang tidak percaya kepadahari akhir termasuk golongan orang-orang yang tidak beriman (kafir).
Didalam Al quranul Karim, bahwa peristiwa terjadinya hari akhir banyak disebutkan dibeberapa ayat atau surat yang berkenaan adanya hari kiamat dan peristiwa yang terjadi, seperti pada surat Az-Zalzalah ayat 1-6 yang berbunyi,
Artinya:
1. Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan (yang dahsyat)
2. Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandungnya).
3. Dan manusia bertanya :"Mengapa bumi (jadi begini)?"
4. Pada hari itu bumi menceritakan beritanya.
5. Karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu. )
6. Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.
Allah menjelaskan bahwa tanda-tanda hari kiamat dapat diketahui, tetapi kapan datangnya hari tersebut, tidak seorangpun yang dapat mengetahuinya. Allah menjelaskan, apabila bumi sebagai benda padat dapat bergetar dengan hebat pada hari itu, sebagaimana firman Allah SWT, yang berbunyi,
Artinya:
"Dan apabila bumi diratakan dan memuntahkan apa yang ada didalamnya dan menjadi kosong." (QS. Al-Insyiqaaf: 3-4)
Setelah terjadinya kerusakan dan kehancuran bumi maka akan terjadi alama dan kehidupan baru yang kekal. Muncullah manusia dalam keadaan yang berbeda-beda. Orang-orang yang beramal soleh waktu hidup di dunia akan memetik hasilnya di akhirat dan begitu pula orang-orang yang berbuat dosa, maka mereka juga akan menerima balasan yang adil dari Allah Swt, serta orang-orang kafir akan dimasukkan kedalam api neraka dan mereka kekal didalamnya.

6. pemulihan nama baik


a.     Nama baik adalah
 Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya.
Ada peribahasa berbunyi “Daripada berputih mata lebih baik berputih tulang” artinya orang lebih baik mati dari pada malu. Betapa besar nilai nama baik itu sehingga nyawa menjadi taruhannya. Setiap orang tua selalu berpesan kepada anak-anaknya “Jagalah nama keluargamu!” Dengan menyebut “nama” berarti sudah mengandung arti “nama baik” Ada pula pesan orang tua “Jangan membuat malu” pesan itu juga berarti menjaga nama baik. Orang tua yang menghadapi anaknya yang sudah dewasa sering kali berpesan “laksanakan apa yang kamu anggap baik, dan jangan kau laksanakan apa yang kamu anggap tidak baik!” Dengan melaksanakan apa yang dianggap baik berarti pula menjaga nama baik dirinya sendiri, yang berarti menjaga nama baik keluarga.
Penjagaan nama baik erat hubunganya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau bisa dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan – perbuatan yang dihalalkan agama dan lain sebagainya.
Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodratnya manusia, yaitu:
a) Manusia menurut sifat dasarnya adalah makhluk moral.
b) Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.
Pada hakekatnya, pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang telah diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak.
Akhlak berasal dari bahasa Arab akhlaq bentuk jamak dari khuluq dan dari akar kata ahlaq yang berarti penciptaan. Oleh karena itu, tingkah laku dan perbuatan manusia harus disesuaikan dengan penciptanya sebagai manusia. /untuk itu, orang harus bertingkah laku dan berbuat sesuai dengan ahlak yang baik.
Ada tiga macam godaan, yaitu derajat/pangkat, harta dan wanita. Bila orang tidak dapat menguasai hawa nafsunya, maka ia akan terjerumus kejurang kenistaan, karena untuk memiliki derajat/pangkat,harta dan wanita itu dengan mempergunakan jarak yang tidak wajar. Jalan itu antara lain, fitnah, membohong, suap, mencuri, merampok dan menempuh semua jalan yang diharamkan.
Hawa nafsu dan angan-angan bagaikan sungai dan air. Hawa nafsu yang tak tersalurkan melalui sungai yang baik, yang benar, akan meluap kemana-mana yang akhirnya sangat berbahaya. Menjerumuskan manusia ke lumpur dosa.
Ada godaan halus, yang dalam bahasa jawa, adigang, adigung, adiguna, yaitu membanggakan kekuasaan, kebesarannya, dan kepandaiannya. Semua itu mengandung arti kesombongan.
Untuk memulihkan nama baik, manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir. Melainkan harus bertingkah laku sopan, ramah, berbuat budi darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh rasa kasih sayang, tanpa pamrih, Takwa kepada Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil, dan budi luhur selalu dipupuk.

Pengertian rehabilitasi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah  pemulihan kepada kedudukan atau keadaan yang dahulu atau semula. Pasal 9 UU No. 14 Tahun 1970 tentang Kekuasaan Kehakiman mengatakan bahwa seseorang yang ditangkap, ditahan, dituntut atau diadili tanpa alasan berdasarkan UU, atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan berhak menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi. Pengertian  rehabilitasi dalam UU No. 14 Tahun 1970 adalah  pemulihan hak seseorang dalam kemampuan atau posisi semula yang diberikan oleh pengadilan. Kemudian menurut Pasal 1 butir 22 KUHAP,  rehabilitasi adalah hak seseorang untuk mendapat pemulihan haknya dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya yang diberikan pada tingkat penyidikan, penuntutan atau peradilan karena ditangkap, ditahan, dituntut atau diadili tanpa alas an berdasarkan UU atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan menurut cara yang diatur dalam UU ini. Rehabilitasi mengikuti ganti kerugian. Artinya praperadilan dilakukan karena permohonan ganti kerugian, karena aparat salah melakukan penangkapan, atau tidak sesuai dengan hukum dan sebagainya dan setelah itu (setelah praperadilannya dikabulkan oleh hakim) maka yang bersangkutan bisa meminta rehabilitasi agar nama baiknya dipulihkan kembali. Pihak-pihak yang berhak mengajukan rehabilitasi itu adalah pihak yang diputus bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum yang putusannya telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Misalnya seseorang diadili, kemudian diputuskan bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum, maka dia itu berhak memperoleh rehabilitasi atas pemulihan nama baiknya.
Perbedaan antara rehabilitasi dengan pencemaran nama baik adalah bahwa rehabilitasi dilakukan karena perbuatan aparat penegak hukum. Artinya si pemohon rehabilitasi adalah tersangka, terdakwa, terpidana yang permohonan praperadilannya dikabulkan (ada campur tangan aparat) karena rehabilitasi itu adalah hak yang diberikan oleh KUHAP kepada tersangka atau terdakwa. Rehabilitasi lebih kepada hal yang tidak berhubungan dengan materi melainkan hanya menyangkut nama baik saja karena rehabilitasi adalah pemulihan hak seseorang hak atau kemampuan seseorang dalam posisi semula. Sementara pencemaran nama baik diatur dalam KUHP (mengenai pencemaran nama baik) adalah gugatan dari seseorang kepada orang lain yang dianggap telah mencemarkan nama baiknya. Jadi tidak ada campur tangan aparat dalam hal upaya paksa. Permintaan rehabilitasi bisa diajukan oleh tersangka, keluarga atau kuasanya. Jadi ahli waris juga bisa mengajukan rehabilitasi. Begitu juga halnya dengan ganti kerugian.


5. perhitungan dan pembalasan


Beriman kepada hari Akhir dan kejadian yang ada padanya merupakan salah satu rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap muslim. Untuk mencapai kesempurnaan iman terhadap hari Akhir, maka semestinya setiap muslim mengetahui peristiwa dan tahapan yang akan dilalui manusia pada hari tersebut. Di antaranya yaitu masalah hisab (perhitungan) yang merupakan maksud dari iman kepada hari Akhir. Karena, pengertian dari beriman kepada hari kebangkitan adalah, beriman dengan hari kembalinya manusia kepada Allâh Ta'âla lalu dihisab. Sehingga hakikat iman kepada hari kebangkitan adalah iman kepada hisab ini.[1]
PENGERTIAN HISAB
Pengertian hisab disini adalah, peristiwa Allâh menampakkan kepada manusia amalan mereka di dunia dan menetapkannya.[2] Atau Allâh mengingatkan dan memberitahukan kepada manusia tentang amalan kebaikan dan keburukan yang telah mereka lakukan.[3]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyatakan, Allâh akan menghisab seluruh makhluk dan berdua dengan seorang mukmin, lalu menetapkan dosa-dosanya.[4] Syaikh Shalih Ali Syaikh mengomentari pandangan ini dengan menyatakan, bahwa inilah makna al muhasabah (proses hisab).[5] Demikian juga Syaikh Ibnu Utsaimin menyatakan, muhasabah adalah proses manusia melihat amalan mereka pada hari Kiamat.[6]
Hisab menurut istilah aqidah memiliki dua pengertian.
Pertama. Al ‘Aradh (penampakkan dosa dan pengakuan), yang mempunyai dua pengertian.
  1. Pengertian umum, yaitu seluruh makhluk ditampakkan di hadapan Allâh dalam keadaan menampakkan lembaran amalan mereka. Ini mencakup orang yang dimunaqasyah hisabnya (diperiksa secara sungguh-sungguh) dan yang tidak dihisab.
  2. Pemaparan amalan maksiat kaum Mukminin kepada mereka, penetapannya, merahasiakan (tidak dibuka dihadapan orang lain) dan pengampunan Allâh atasnya. Hisab demikian ini dinamakan hisab yang ringan (hisab yasir). [7]
Kedua. Munaqasyah (diperiksa secara sungguh-sungguh), dan inilah yang dinamakan hisab (perhitungan) antara kebaikan dan keburukan.[8] Untuk itulah Syaikhul Islam menyatakan, hisab, dapat dimaksudkan sebagai perhitungan antara amal kebajikan dan amal keburukan, dan di dalamnya terkandung pengertian munaqasyah. Juga dimaksudkan dengan pengertian pemaparan dan pemberitahuan amalan terhadap pelakunya.[9]
Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam menyatakan di dalam sabdanya:
مَنْ حُوسـِـبَ عُذِّبَ قَالَتْ عَائِشَةُ فَقُلْتُ أَوَلَـيْسَ يَقُولُ اللهُ تَعَالَـى
فَسـَـــوْفَ يُـحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيْرًا قَالَتْ فَقَالَ إِنَّـمَا ذَلِكِ الْعَرْضُ
وَلَكِنْ مَنْ نُوقِشَ الْـحِسَابَ يَهْلِكْ
“Barangsiapa yang dihisab, maka ia tersiksa”.
Aisyah bertanya,”Bukankah Allâh telah berfirman
‘maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah’[10]
Maka Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam menjawab: “Hal itu adalah al ‘aradh.
Namun barangsiapa yang dimunaqasyah hisabnya, maka ia akan binasa”. 

(Muttafaqun ‘alaihi)

HISAB PASTI ADA
Kepastian adanya hisab ini telah dijelaskan di dalam al Qur‘an dan Sunnah. Firman Allâh Ta'âla :
(QS al Insyiqaq / 84 : 7-8)
Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya,
maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah.

(QS al Insyiqaq / 84 : 7-8)
(QS al Insyiqaq / 84:10-12)
Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang,
maka dia akan berteriak: “Celakalah aku”.
Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).

(QS al Insyiqaq / 84:10-12)
(QS al Ghasyiyah / 88 : 25-26)
Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka,
kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka. 

(QS al Ghasyiyah / 88 : 25-26)
(QS al Mu’min / 40 : 17)
Pada hari ini, tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya.
Tidak ada yang dirugikan pada hari ini.
Sesungguhnya Allâh amat cepat hisabnya.
(QS al Mu’min / 40 : 17)
Sedangkan dalil dari Sunnah Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam, di antaranya hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari Aisyah, dari Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam, beliau berkata:
لـَــيْسَ أَحَدٌ يُـحَاسَبُ إِلاَّ هَلَكَ
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ أَلَيْسَ اللهُ يَقُولُ حِســـَــابًا يَســـِـــيْرًا
قَالَ ذَاكِ الْعَرْضُ وَلَكِنْ مَنْ نُوقِشَ الْـحِسَابَ هَلَكَ
“Tidak ada seorangpun yang dihisab kecuali binasa,”
Aku (Aisyah) bertanya,
”Wahai Rasulullah, bukankah Allâh berfirman ‘pemeriksaan yang mudah’?”
Beliau menjawab,
”Itu adalah al aradh, namun barangsiapa yang diperiksa hisabnya, maka binasa”.
Imam Ibnu Abil Izz (wafat tahun 792 H) menjelaskan, makna hadits ini adalah, seandainya Allâh memeriksa dengan menghitung amal kebajikan dan keburukan dalam hisab hambaNya, tentulah akan mengadzab mereka dalam keadaan tidak menzhalimi mereka sedikit pun, namun Allâh memaafkan dan mengampuninya.[11]
Demikian juga umat Islam, sepakat atas hal ini.[12] Sehingga apabila seseorang mengingkari hisab, maka ia telah berbuat kufur, dan pelakunya sama dengan pengingkar hari Kebangkitan.[13]

HISAB MANUSIA DAN JIN
Syaikhul Islam menyatakan: “Allâh akan menghisab seluruh makhlukNya”[14]
Dari pernyataan ini, Syaikhul Islam menjelaskan, bahwa Allâh akan menghisab seluruh makhlukNya. Namun ini termasuk menampakkan keumuman dengan maksud untuk tertentu saja. Yaitu khusus yang Allâh bebani syariat. Karena pemberlakuan proses hisab itu pada amalan baik dan buruk hamba yang mukallaf. (Adapun) mukallaf itu mencakup manusia dan jin.[15] Begitu pula Syaikh Ibnu ‘Utsaimin menyatakan, bahwa hisab ini juga mencakup jin, karena mereka mukallaf. Oleh karena itu, jin kafir masuk ke dalam neraka, sebagaimana disebutkan menurut nash syariat dan Ijma’. Firman Allâh Ta'âla menyebutkan :
(QS. al A’raaf/7:38)
Allâh berfirman:"Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka
bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu… 

(QS. al A’raaf/7:38)
Yang mukmin masuk syurga, menurut mayoritas ulama dan ini yang benar sebagaimana ditunjukkan oleh firman Allâh Ta'âla:
Dan bagi orang yang takut saat menghadap Rabbnya ada dua surga.
Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan.
Kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan.
Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir.
Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan
yang berpasang-pasangan.
Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra.
Dan buah-buahan kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat.
Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Di dalam Surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya,
tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka
(penghuni-penghuni Surga yang menjadi suami mereka)
dan tidak pula oleh jin. 

(QS ar Rahman / 55 : 46 – 56).
Dikecualikan dalam hal ini, yaitu mereka yang masuk surga tanpa hisab maupun adzab. Begitu pula dengan hewan yang tidak memiliki pahala dan dosa. Adapun orang kafir, apakah dihisab ataukah tidak? Dalam permasalahan ini, para ulama berselisih pendapat. Di antara mereka ada yang berpendapat bahwa orang kafir tidak dihisab. Sedangkan sebagian lainnya menyatakan mereka dihisab. Syaikhul Islam mendudukkan permasalahan ini dengan pernyataan beliau rahimahullâh:
“Keterangan penentu (dalam masalah ini), hisab dapat dimaksudkan dengan pengertian pemaparan dan pemberitahuan amalan mereka, serta celaan terhadap mereka. Dapat (juga) dimaksudkan dengan pengertian perhitungan antara amal kebajikan dengan amal keburukan. Apabila yang diinginkan dengan hisab adalah pengertian pertama, maka jelas mereka dihisab. Namun bila dengan pengertian kedua, maka bila dimaksudkan bahwa orang kafir tetap memiliki kebajikan yang menjadikannya pantas masuk surga, maka (pendapat demikian) ini (merupakan) kekeliruan besar. Tetapi bila yang dimaksudkan mereka memiliki tingkatan-tingkatan dalam (menerima) adzab, maka orang yang banyak dosa kesalahannya, adzabnya lebih besar dari orang yang sedikit dosa kesalahannya, dan orang yang memiliki kebajikan, maka diringankan adzabnya, sebagaimana Abu Thalib lebih ringan adzabnya dari Abu Lahab. Allâh berfirman:
QS an Nahl/16:88
Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allâh,
Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan
disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan.
(QS an Nahl / 16:88)
QS at Taubah / 9:37
Sesungguhnya mengundur-undur bulan haram itu adalah menambah kekafiran.
(QS at Taubah / 9:37)
Apabila adzab sebagian orang kafir lebih keras dari sebagian lainnya –karena banyaknya dosa dan sedikitnya amal kebaikan– maka hisab dilakukan untuk menjelaskan tingkatan adzab, bukan untuk masuk syurga.[16]
Dengan penjelasan Syaikhul Islam tersebut, maka hisab di atas, maksudnya adalah dalam pengertian menghitung, menulis dan memaparkan amalanamalan kepada mereka, bukan dalam pengertian penetapan kebaikan yang bermanfaat bagi mereka pada hari Kiamat untuk ditimbang melawan amalan keburukan mereka.[17] Allâh Ta'âla berfirman :
QS al Kahfi / 18 : 105
Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Rabb mereka
dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia,
maka hapuslah amalan-amalan mereka,
dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari Kiamat.
(QS al Kahfi / 18 : 105)
AMALAN ORANG KAFIR DI DUNIA
Amalan kebaikan yang dilakukan orang kafir di dunia terbagi menjadi dua. Pertama, yang disyaratkan padanya Islam dan niat. Amalan-amalan ini tidak diterima dan tidak bermanfaat baginya di dunia dan akhirat. Kedua, amalan yang tidak disyaratkan Islam padanya, seperti keluhuran budi pekerti, menunda penagihan hutang bagi yang tidak mampu membayar dan lain-lainnya. Amalan-amalan ini akan diberi balasannya di dunia.[18] Syaikh Kholil Haras menyatakan: “Yang benar adalah, semua amalan kebaikan yang dilakukan orang kafir hanya dibalas di dunia saja. Hingga bila datang hari Kiamat, ia akan mendapati lembaran kebaikannya kosong”.[19]Demikian ini, karena Allâh berfirman:
QS al Furqaan / 25 : 23
Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan,
lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yangberterbangan.
(QS al Furqaan / 25 : 23)
QS al Furqaan / 25 : 23
Orang-orang yang kafir kepada Rabb-nya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu
yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang.
Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun
dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia).
Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.
(QS Ibrahim / 14 : 18)
Ada pendapat lain yang menyatakan amalan kebaikan mereka di dunia dapat meringankan adzab mereka. Menurut pendapat ini, amalan kebaikan yang tidak disyaratkan Islam padanya, pada hari Kiamat akan mendapat balasan untuk menutupi kezhalimannya terhadap orang lain. Apabila antara kezhalimannya seimbang dengan amalan tersebut, maka ia hanya diadzab disebabkan oleh kekufurannya saja. Namun, bila orang kafir ini tidak memiliki amal kebaikan di dunia, maka ditambahkan adzabnya yang disebabkan kekufurannya.[20]

CARA HISAB
Hisab ini dilakukan dalam satu waktu,[21] dan Allâh Ta'âla sendiri yang akan melakukannya, sebagaimana dijelaskan Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam dalam sabda beliau :
Hadits
Tidak ada seorangpun dari kalian kecuali akan diajak bicara Rabb-nya
tanpa ada penterjemah antara dia dengan Rabb-nya.
Lalu ia melihat ke sebelah kanan, hanya melihat amalan yang pernah dilakukannya;
dan ia melihat kekiri, hanya melihat amalan yang pernah dilakukannya.
Lalu melihat ke depan, kemudian hanya melihat neraka ada di hadapannya.
Kemudian diberikan kitab yang telah ditulis malaikat agar dibaca dan diketahui oleh setiap orang. Firman Allâh Ta'âla menyebutkan :
QS al Kahfi / 18 : 49
Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah
ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata:
“Aduhai celaka kami. Kitab apakah ini yang tidakmeninggalkan yang kecil
dan tidak (pula) yang besar,melainkan ia mencatat semuanya?”
Dan merekamendapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis).
Dan Rabb-mu tidak menganiaya seorang juapun.
(QS al Kahfi / 18 : 49)
Allâh Ta'âla memang menulis semua amalan hambaNya, yang baik maupun yang buruk, sebagaimana firmanNya:
QS al Zalzalah / 99:7-8
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatanseberat dzarrahpun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.

(QS al Zalzalah / 99:7-8)
(QS al Mujaadilah / 58 : 6)
Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allâh
semuanya, lalu diberitakanNya kepada mereka apa
yang telah mereka kerjakan. Allâh mengumpulkan
(mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka
telah melupakannya. Dan Allâh Maha Menyaksikan
segala sesuatu.
Sehingga seluruh pelaku perbuatan melihat amalannya dan tidak dapat mengingkarinya, karena bumi menceritakan semua amalan mereka. Begitu pula seluruh anggota tubuh pun berbicara tentang perbuatan yang telah ia lakukan. Dijelaskan dalam firman Allâh Ta'âla :
QS al Zalzalah / 99 : 1-4
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya
(yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan
beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan
manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini),”
pada hari itu bumi menceritakan beritanya.
(QS al Zalzalah / 99 : 1-4)
(QS Yaasin / 36:65)
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan
berkatalah kepada Kami tangan mereka dan
memberi kesaksian kaki mereka terhadap apa yang
dahulu mereka usahakan. 

(QS Yaasin / 36:65)

CARA HISAB SEORANG MUKMIN DAN KAFIR
Allâh Ta'âla yang Maha Pengasih dan Maha Lembut tidak menghisab kaum Mukminin dengan munaqasyah, namun mencukupkan dengan al aradh. Dia hanya memaparkan dan menjelaskan semua amalan tersebut di hadapan mereka, dan Dia merahasiakannya, tidak ada orang lain yang melihatnya, lalu Allâh berseru : “Telah Aku rahasiakan hal itu di dunia, dan sekarang Aku ampuni semuanya”. Demikian dijelaskan Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam dalam hadits Ibnu ‘Umar, beliau berkata :
Hadits
Aku telah mendengar Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Allâh mendekatkan seorang mukmin,
lalu meletakkan padanya penutupNya dan menutupinya
(dari pandangan orang lain), lalu (Allâh) berseru :
‘Tahukah engkau dosa ini? Tahukah engkau dosa itu?’
Mukmin tersebut menjawab,’Ya, wahai Rabb-ku,’ hingga
bila selesai meyampaikan semua dosa-dosanya dan
mukmin tersebut melihat dirinya telah binasa, Allâh
berfirman,’Aku telah rahasiakan (menutupi) dosa itu
di dunia, dan Aku sekarang mengampunimu,’ lalu ia
diberi kitab kebaikannya. Sedangkan orang kafir dan
munafik, maka Allâh berfirman : ‘Orang-orang inilah
yang telah berdusta terhadap Rabb mereka’. Ingatlah,
kutukan Allâh (ditimpakan) atas orang-orang yang
zhalim”. 
(HR al Bukhari)
Adapun orang-orang kafir, mereka akan dipanggil di hadapan semua makhluk. Kepada mereka disampaikan semua nikmat Allâh, kemudian akan dipersaksikan amalan kejelekan mereka disana. Dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah, ia berkata, Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda :
Hadits
Lalu Allâh menemui hambaNya dan berkata :
“Wahai Fulan! Bukankah Aku telah memuliakanmu, menjadikan engkau sebagai pemimpin,
menikahkanmu dan menundukkan untukmu kuda dan onta,
serta memudahkanmu memimpin dan memiliki harta banyak?”
Maka ia menjawab: “Benar”.
Allâh berkata lagi: “Apakah engkau telah meyakini akan menjumpaiKu?”
Maka ia menjawab: “Tidak,” maka Allâh berfirman:
“Aku biarkan engkau sebagaimana engkau telah melupakanKu”.
Lalu Allâh menemui hambaNya yang kedua dan berkata :
“Wahai Fulan! Bukankah Aku telah memuliakanmu, menjadikan engkau sebagai pemimpin,
menikahkanmu dan menundukkan untukmu kuda dan onta,
serta memudahkanmu memimpin dan memiliki harta banyak?”
Maka ia menjawab: “Benar”. Allâh berkata lagi: “Apakah engkau telah meyakini akan menjumpaiKu?”
Maka ia menjawab: “Tidak,” maka Allâh berfirman :
“Aku biarkan engkau sebagaimana engkau telah melupakanKu”.
Kemudian (Allâh) menemui orang yang ketiga dan menyampaikan seperti yang disampaikan di atas.
Lalu ia (orang itu) menjawab: “Wahai Rabbku! Aku telah beriman kepadaMu,
kepada kitab suciMu dan rasul-rasul Mu.
Juga aku telah shalat, bershadaqah,” dan ia memuji dengan kebaikan semampunya.
Allâh menjawab: “Kalau begitu, sekarang (pembuktiannya),” kemudian dikatakan kepadanya:
“Sekarang Kami akan membawa para saksi atasmu,”
dan orang tersebut berfikir siapa yang akan bersaksi atasku.
Lalu mulutnya dikunci dan dikatakan kepada paha, daging dan tulangnya: “Bicaralah!”
Lalu paha, daging dan tulangnya bercerita tentang amalannya,
dan itu untuk menghilangkan udzur dari dirinya.
Itulah nasib orang munafik dan orang yang Allâh murkai.
(HR Muslim)
Demikianlah keadaan tiga jenis manusia. Yang pertama seorang mukmin, ia mendapatkan ampunan dan kemuliaan Allâh (sebagaimana yang dijelaskan dari hadits Ibnu Umar di atas). Yang kedua seorang yang kafir dan ketiga orang munafik (seperti yang dijelaskan dari hadits Abu Hurairah di atas). Keduanya mendapat laknat dan kemurkaan Allâh.
Oleh karena itu, bersiaplah menghadapinya dengan mempersiapkan bekal ilmu yang bermanfaat dan amal shalih yang cukup, memperbanyak mengingat hari perhitungan ini dan melihat kepada amalan yang telah kita perbuat. Mudah-mudahan Allâh memberikan taufiq kepada kita untuk memperbanyak bekal, yang nantinya dengan bekal tersebut kita menghadap sang pencipta dan mendapat keridhaanNya. WashAllâhu ‘ala Nabiyina Muhammad wa ‘ala aalihi wa shahbihi ajma’in.