buble
uppingbear

Monday, November 28, 2011

BAB 9 Prasangka, Diskriminasi dan Etnosentrisme


Pertentangan-Pertentangan Sosial dan Ketegangan Dalam Masyarakat
Konflik (pertentangan) mengandung suatu pengertian tingkah laku yang lebih luas dari pada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Dasar konflik berbeda-beda.
Terdapat 3 elemen dasar yang merupakan cirri-ciri dari situasi konflik yaitu :
1.Terdapatnya dua atau lebih unit-unit atau baigan-bagianyang terlibat di dalam konflik
2.Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan
3.Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.

Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya, misalnya kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi pada lingkungan yang paling kecil yaitu individu, sampai kepada lingkungan yang luas yaitu masyarakat :
1. Pada taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk kepada adanya pertentangan, ketidakpastian, atau emosi-emosi dan dorongan yang antagonistic didalam diri seseorang
2.Pada taraf kelompok, konflik ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri individu, dari perbedaan-perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan-tujuan, nilai-nilai, dan norma-norma, motivasi-motivasi mereka untuk menjadi anggota kelompok, serta minat mereka.
3.Para taraf masyarakat, konflik juga bersumber pada perbedaan di antara nilai-nilai dan norma-norma kelompok dengan nilai-nilai an norma-norma kelompok yang bersangkutan berbeda.Perbedan-perbedaan dalam nilai, tujuan dan norma serta minat, disebabkan oleh adanya perbedaan pengalaman hidup dan sumber-sumber sosio-ekonomis didalam suatu kebudayaan tertentu dengan yang aa dalam kebudayaan-kebudayaan lain.

Adapun cara-cara pemecahan konflik tersebut adalah :
1.Elimination; yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang telibat dalam konflik yagn diungkapkan dengan : kami mengalah, kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok kami sendiri
2.Subjugation atau domination, artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya
3.Mjority Rule artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi
4.Minority Consent; artinya kelompok mayoritas yang memenangkan, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakan untuk melakukan kegiatan bersama
5.Compromise; artinya kedua atau semua sub kelompok yang telibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah
6.Integration; artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.

Sumber:
opini
menurut saya konflik adalah terjadinya perbedaan pendapat, tujuan, keinginan, kemauan yang terjadi antara  orang atau lebih. Dengan adanya konflik kita bisa lebih dekat lagi bila konflik tersebut bisa di selesaikan. Tapi apa bila tidak bisa di selesaikan akan merusak oersahabatan.

Saturday, November 26, 2011

Bab VIII Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan


ARTI FENOMENA TEKNIK PADA MASYARAKAT
     Teknologi memperlihatkan fenomenanya alam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Jacques Ellul dalam tulisannya berjudul “the technological society” (1964) tidak mengatakan teknologi tetapi teknik, meskipun artinya sama. Menurut Ellul istilah teknik digunakan tidak hanya untuk mesin, teknologi atau prosedur untuk memperoleh hasilnya, melainkan totalitas  metode yang dicapai secara rasional dan mempunyai efisiensi (untuk memberikan tingkat perkembangan) dalam setiap bidang aktivitas manusia. Jadi teknologi penurut Ellul adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh hasil yang distandarisasi dan diperhingkan sebelumnya.
Fenomena teknik pada masyarakat kini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.   Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
2.   Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah.
3.  Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis  menjadi kegiatan teknis.
4.   Teknik berkembang pada suatu kebudayaan.
5.   Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
6.   Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan.
7.  Otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

 STUDI KASUS
Bakosurtanal: Indonesia Punya Teknologi Geospasial Canggih.
Metrotvnews.com, Jakarta : Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Asep Karsidi menyatakan warga dan pemerintah Indonesia jangan sekedar menjadi pasar bagi teknologi Geospasial dari luar negeri. Menurutnya, Indonesia juga memiliki teknologi geospasial yang tak kalah canggih dari negara-negara maju.
Hal ini dikatakannya saat membuka acara Konferensi Asia Geospatial Forum (AGF) tahunan ke-10, di Jakarta, Senin (17/10). Konferensi tersebut merupakan pameran teknologi dan aplikasi geospasial negara-negara Asia.
"Forum ini merupakan wahana bagi masyarakat geoinformatika global untuk saling mengenal dan memperlihatkan perkembangan teknologi geospasial," kata Asep saat membuka acara tersebut.
Oleh karena itu, Asep mengharapkan dengan adanya acara ini bangsa Indonesia sadar dan terus mengembangkan teknologi geospasial buatan dalam negeri. Indonesia juga diharapkan untuk tidak malu untuk unjuk gigi di hadapan para peserta dari luar negeri.
Terlebih, para peserta pameran merupakan pengembang solusi geospasial dari berbagai negara seperti AS, Eropa, India, Jepang, China dan lain-lain yang tergabung dalam Geospatial Media and Communications.
Menurut Asep teknologi geospasial dalam negeri pun terus dikembangkan . Misalnya, untuk saat ini, Bakosurtanal sudah meluncurkan "Geospasial untuk Negeri" yang ditandai dengan dirilisnya Geoportal Nasional yang diberi nama Ina-Geoportal.
Teknologi ini memuat informasi geospasial standar yang ditampilkan ke dalam suatu aplikasi berbasis web.Selain itu, Bakosurtanal juga meluncurkan Atlas Nasional Indonesia volume III untuk melengkapi atlas nasional volume I dan II.
Pasalnya, teknologi Atlas Nasional Indonesia volume I mampu menyajikan informasi terkait karakter fisik dan kondisi alam wilayah Indonesia seperti iklim, geologi, geomorfologi, penutupan lahan, pegunungan, rawan bencana hingga kawasan konservasi.
Sedangkan Atlat Nasional Indonesia volume II menyajikan potensi sumber daya alam seperti sumberdaya mineral, air, flora fauna, sebaran ikan, transportasi dan pariwisata.
Sementara Atlas Nasional Indonesia volume III menyajikan informasi dengan aspek waktu terkait wilayah, penduduk, sejarah dan budaya yang disusun sistematis menurut periode.
Selain pameran teknologi, AGF juga diikuti para ahli di bidang perkotaan, bencana, lahan, pemerintahan, utilitas, infrastruktur dan lainnya yang ingin mencari solusi geospasial dalam pengambilan keputusan.
"Informasi geospasial merupakan terobosan ke depan dalam revolusi informasi, dan sedang berkembang dengan kecepatan yang mencengangkan yang disebabkan sifat spasial dan kegunaan visualnya yang luar biasa," kata CEO Geospatial Media, Sanjay Kumar.

SUMBER
http://journal.mercubuana.ac.id/data/ISD-8.doc
http://metrotvnews.com/read/news/2011/10/18/68496/Bakosurtanal-Indonesia-Punya-Teknologi-Geospasial-Canggih

OPINI
     Menurut saya, teknoogi di era globalisasi ini perkembanganya sangat pesat, apapun di permudah oleh kemajuan teknologi. Setiap Negara berkembang harus mengikuti kemajuan teknologi agar tidak ketinggalan zaman, hal ini harus di barengi dengan peningkatan mutu SDM agar tidak enyalah gunakan kemajuan teknologi tersebut

Bab VII Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan


PERBEDAAN ANTARA DESA DAN KOTA
     Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan - perbedaan yang ada mudah - mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagai masyarakat pedesaan atau masyarakat perkotaan.
Ciri-ciri tersebut antara lain :
1) jumlah dan kepadatan penduduk;
2) lingkungan hidup;
3) mata pencaharian;
4) corak kehidupan sosial;
5) stratifikasi sosial;
6) mobilitas .sosial;
7) pola interaksi sosial;
8) solidaritas sosial; dan
9) kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.

HUBUNGAN DESA DENGAN KOTA
     Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur - mayur, daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis - jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyek - proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan di bidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
     Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat - obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat - obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi. Kota juga menyediakan tenaga - tenaga yang melayani bidang - bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa tetapi tidak dapat dilakukannya sendiri, misalnya saja tenaga - tenaga di bidang medis atau kesehatan, montir - montir, elektronika dan alat transportasi serta tenaga yang mampu memberikan bimbingan dalam upaya peningkatan hasil budi daya pertanian, peternakan ataupun perikanan darat.
      Dalam kenyataannya hal ideal tersebut kadang-kadang tidak terwujud karena adanya beberapa pembatas. Jumlah penduduk semakin meningkat, tidak terkecuali di pedesaan. Padahal, luas lahan pertanian sulit bertambah, terutama di daerah yang sudah lama berkembang seperti pulau Jawa. Peningkatan hasil pertanian hanya dapat diusahakan melalui intensifikasi budi daya di bidang ini. Akan tetapi, pertambahan hasil pangan yang diperoleh melalui upaya intensifikasi ini, tidak sebanding dengan pertambahan jumlah penduduk, sehingga pada suatu saat hasil pertanian suatu daerah pedesaan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduknya saja, tidak kelebihan yang dapat dijual lagi. Dalam keadaan semacam ini, kotaterpaksa memenuhi kebutuhan pangannya dari daerah lain, bahkan kadang - kadang terpaksa mengimpor dari luar negeri. Peningkatan jumlah penduduk tanpa diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja ini pada akhirnya berakibat bahwa di pedesaan terdapat banyak orang yang tidak mempunyai mata pencaharian tetap. Mereka ini merupakan kelompok pengangguran, baik sebagai pengangguran penuh maupun setengah pengangguran. 

ASPEK POSITIF DAN ASPEK NEGATIF

Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan sosial  ekonomi, kebudayaan dan politik. Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen – komponen yang memebentuk struktur kota tersebut. Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
        Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan, seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
- Wisma : Untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya.
- Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.
- Marga :Untuk pengembangan jaringan dan telekomunikasi.
- Kesenian : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian
- Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas umum.
     Untuk itu semua, maka fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan :
a)    Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota. Untuk itu maka pengetahuan tentang administrasi kota dan perencanaan kota harus dimilikinya.
b)    Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat, agar tidak disusul dengan masalah lainnya.
c)    Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak, maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru.
d)    Dalam rangka pemekaran kota, harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya.
     Fungsi eksternal dari kota yakni seberapa jauh fungsi dan peran kota tersebut dalm kerangka wilayah dan daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik secara regional maupun nasional.
SUMBER

OPINI 
    Menurut saya, kota dan desa merupakan wilayah yang sama-sama memiliki kekuranagn dan keleihan. Apabila di kelola dengan baik akan menjadi symbiosis mutualisme yang sangat menguntungkan bagi satu dan lainnya. Kota merupakan pusat atau tempat yang menjadi banyak perhatian pada satu wilayah. Sedangkan desa merupakan tempat yang sedikit agak terbelakang di banding kota, oni terjadi mungkin karna beberapa factor seperti akses transportasi, komunikasi, infrmasi dan teknologi yang kurang banyak di desa dibandingkan kota.

Bab VI Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat


KESAMAAN DERAJAT
     Hubungan antara manusia dan lingkungan masyarakat pada umumya secara timbal balik. Artinya, setiap orang sebagai anggota masyarakat, mempunyai hak dan kewajiban, baik tehadap masyarakat maupun pemerintah negara. Beberapa hak dan kewajiban ditetapka dalam undang-undang sebagai hak dan kewajiban asasi. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai sektor kehidupan. Hak inilah yang banyak dikenal dengan hak asasi manusia.

PENJELASAN PASAL DI DALAM UUD 45 TENTANG PERSAMAAN HAK
  Persamaan derajat di Indonesia :
     Dalam UUD 1945, hak dan kebebasan yang berkaitan dengan adanya persamaan derajat dan hak juga tercantum dalam pasal secara jelas yakni pasal 27, 28, 29, dan 31. Empat pokok hak asasi dalam empat pasal UUD 1945 adalah sebagai berikut :
Pokok pertama,  tentang persamaan kedudukan dan kewajiban kewarganegaraan didalam hukum dan dimuka pemerintahan. Pasal 27 ayat 2 menetapkan “segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada pengecualian.”
Pokok kedua, selanjutnya dalam pasal 28 ditetapkan bahwa ” keemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan oleh UU. “
Pokok ketiga, dalam pasal 29 ayat 2 dirumuskan kebebasan asasi untuk memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara, yang berbunyi “ Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan un tuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya.”
 Pokok keempat, adalah pasal 31 yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran yang berbunyi (1) tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran, dan (2) pemerintahan mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan UU.
SUMBER

OPINI
     Menurut saya, hak adalah sesuatu yang harus kita dapatkan, hak merupakan sesuatu yang kita dapatkan setelah kita melaksanakan kewajiban. Seluruh orang di dunia berhak mendapatkan haknya seperi hak memilih agama, mengeluarkan pendapat, mendapat perlindungan, dan lain lain. Dengan ada nya hak hidup kita menjadi lebih balance (seimbang).

Bab V Warga Negara Dan Negara


PENGERTIAN NEGARA

Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan keamanan, dan lain sebagainya. Di dalam suatu negara minimal terdapat unsur-unsur negara seperti rakyat, wilayah, pemerintah yang berdaulat serta pengakuan dari negara lain.

Pengertian Negara Berdasarkan Pendapat Para Ahli :
- Roger F. Soltau : Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.

- Georg Jellinek : Negara merupakan organisasi kekuasaan dari kelompok manusia yang telah berdiam di suatu wilayah tertentu.

- Prof. R. Djokosoetono : Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.

       Negara merupakan suatu organisasi dari rakyat negara tersebut untuk mencapai tujuan bersama dalam sebuah konstitusi yang dijunjung tinggi oleh warga negara tersebut. Indonesia memiliki Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi cita-cita bangsa secara bersama-sama.

TUGAS UTAMA NEGARA
Mengatur dan menertibkan gejala-gejala dalam masyarakat yang bertentangan satu sama lain
Mengatur dan menyatukan kegiatan manusia dan golongan untuk menciptakan tujuan bersama yang disesuaikan dan diarahkan pada tujuan negara

SUMBER

http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-negara-dan-fungsi-negara-pendidikan-kewarganegaraan-pkn

OPINI
     Menurut saya Negara adalah sebuah satu kesatuan yang terdiri dari rakyat, wilayah, kebudayayaan, peraturan, cita-cita, tujuan, kepala Negara. Sebuah Negara akan bertahan apabila kesatuan diatas dikelola dan berjalan dengan baik dan transparan.

Monday, October 24, 2011

BAB 4 PEMUDA DAN SOSIALISASI



PERANAN SOSIAL MAHASISWA DAN PEMUDA DI MASYARAKAT
Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat, kurang lebih sama dengan peran warga yang lainnnya di masyarakat. Mahasiswa mendapat tempat istimewa karena mereka dianggap kaum intelektual yang sedang menempuh pendidikan. Pada saatnya nanti sewaktu mahasiswa lulus kuliah, ia akan mencari kerja dan menempuh kehidupan yang relatif sama dengan warga yang lain.

Mahasiswa menempati kedudukan yang khas (Special position) dimasyarakat, baik dalam artian masyarakat kampus maupun diluar kampus. Kekhasan ini tampak pada serentetan atribut yang disandang mahasiswa, misal : intelektual muda, kelompok penekan (Pressure group), agen pembaharu (Agent of change), dan kelompok anti status quo.

Dalam konteks pergerakan politik di Indonesia, sejarah perjuangan mahasiswa Indonesia sudah eksis sejak sebelum kemerdekaan. Bahkan, dapat dikatakan mereka adalah pelopor pergerakan kemerdekaan secara modern melalui organisasi-organisasi pergerakan mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari kepeloporan mahasiswa Stovia yang dimotori Wahidin Sudirohusodo dalam mempelopori gerakan kemerdekaan dengan organisasi modern. Hal yang kurang lebih sama dilakukan oleh pergerakan mahasiswa dinegeri Belanda, Kelompok Kramat Raya, Pegangsaan, KAMI, Malari, dan yang terakhir jatuhnya rezim Soeharto oleh gerakan Reformasi Mahasiswa. Fakta- fakta ini menunjukkan bahwa mahasiswa adalah kelompok yang selalu berdiri di garda terdepan dalam hampir setiap perubahan yang terjadi.


Dalam perspektif sosial, mahasiswa pun menunjukkan dinamika tersendiri sebagai kelompok yang secara konsisten memperjuangkan hak-hak kaum tertindas serta memberi kontribusi yang tidak kecil dalam rekayasa perubahan sosial menuju masyarakat yang lebih baik. Posisi mahasiswa yang netral (Neutral position) dan tidak mempunyai kepentingan tertentu atau dibawah kepentingan telah menempatkannya pada posisi yang sangat disegani dan dihormati dalam setiap proses perubahan sosial masyarakat.

POLA DASAR PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GENERASI MUDA
Rangkaian kebijaksanaan pokok dalam pembangunan di bidang pendidikan dan pembinaan generasi muda dalam Repelita II mencakup sejumlah kegiatan lanjutan, perluasan dan peningkatan berbagai usaha selama Repelita I. Hal ini dilaksanakan dalam rangka pemecahan keseluruhan masalah yang mendesak secara lebih mendasar. Masalah-masalah di bidang pendidikan dan pembinaan generasi muda antara lain menyangkut perluasan dan pemerataan kesempatan belajar, peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan, keserasian (relevansi) pendidikan dengan kebutuhan pembangunan, tepat guna dan hasil guna pengelolaan sistim pendidikan, peningkatan dan perluasan pendidikan luar sekolah, pembinaan generasi muda pada umumnya, pembinaan olah raga, serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pendidikan dan pembinaan generasi muda. Berbagai masalah tersebut berkaitan satu sama lain sehingga keseluruhan kebijaksanaan dalam mengatasinya secara lebih mendasar dengan sendirinya merupakan suatu kebulatan pula.

Langkah-langkah kebijaksanaan yang digariskan dalam Repelita II telah mengarahkan penyusunan program-program utama untuk mencapai sasaran-sasaran pokok di bidang pembangunan pendidikan dan pembinaan generasi muda melalui pelaksanaan rencana tahunan. Garis-garis kebijaksanaan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
Perluasan dan pemerataan kesempatan belajar

Usaha perluasan dan pemerataan kesempatan belajar sebagai pencerminan dari azas keadilan sosial ditujukan terutama pada Sekolah Dasar, yaitu dengan membangun gedung-gedung SD baru yang dapat menjamin perluasan daya tampung SD untuk 85% dari seluruh anak umur 7 — 12 tahun yang pada akhir Repelita II diperkirakan berjumlah 23,0 juta. Sehubungan dengan ini, perhatian khusus diberikan pula pada penyediaan guru guru SD yang bermutu dalam jumlah yang memadai sesuai dengan perluasan kesempatan belajar pada SD.

Demikian pula kesempatan belajar pada sekolah lanjutan pertama bagi lulusan SD akan diperbesar dengan sekaligus memperhitungkan kenaikan proporsi lulusan SD yang ingin melanjutkan pelajaran ke Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada tingkat sekolah lanjutan atas, khususnya daya tampung Sekolah Pendidikan Guru (SPG) akan ditingkatkan sesuai dengan kebijaksanaan perluasan pendidikan dasar yang memerlukan guru tambahan. Dalam pada itu kapasitas Sekolah Teknik Menengah (STM) dan sekolah-sekolah kejuruan lainnya akan ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan terhadap tenaga trampil dan bermutu. Selanjutnya, pada tingkat pendidikan tinggi, perluasan kesempatan studi akan lebih diarahkan kepada bidang-bidang studi tertentu yang selama ini relatif belum mencukupi.

Dalam pada itu, kebijaksanaan pemerataan kesempatan belajar ditunjang pula oleh kebijaksanaan pengadaan berbagai jenis beasiswa di semua jenis dan tingkat pendidikan, terutama untuk para pelajar dan mahasiswa yang berbakat atau mampu berprestasi namun keadaan sosial ekonominya relatif lemah.

Studi Kasus:
11/10/2011 08:37. 
Liputan6.com, Jakarta: Sekelompok mahasiswa berdemonstrasi di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta. Mereka mendesak agar Mendagri segera melantik bupati dan wakil bupati Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah yang sejak dua bulan lalu kosong. 

Ujang Iskandar dan Bambang Purwanto yang terpilih sebagai bupati dan wakil bupati Kota Waringin Barat itu telah terpilih sejak dua bulan lalu. Status mereka pun telah diperkuat oleh keputusan MK. 

Menurut koordinator aksi, Komarudin Mangunjaya, para demonstran khawatir bila kondisi kekosongan tersebut tetap dibiarkan, akan terjadi krisis kepemimpinan dalam pemerintahan daerah. 

Karena tak direspon, para pengunjuk rasa sempat berusaha memaksa masuk dan merobohkan pintu pagar besi. (Vin)

Sumber:
http://aday717.student.umm.ac.id/download-as-pdf/umm_blog_article_12.pdf
http://wasnudin.blogdetik.com/2010/10/29/pemuda-dan-sosialisasi/
http://bappenas.go.id/get-file-server/node/7063/
http://berita.liputan6.com/read/357373/bupati-tak-segera-dilantik-mahasiswa-demo

Opini:
Menurut saya, pemuda harus memang lebih aktif dalam urusan kenegaraan, terlebih mahasiswa. karena pemuda menjadi pendorong pembaharuan pengawas serta pengembang negara. bila pemudanya pasif maka negaranya pun ikut pasif.

BAB 3 INDIVIDU MASYARAKAT DAN KELUARGA

PENGERTIAN KELUARGA
Menurut Departemen Kesehatan RI (1998).Pengertian Keluarga Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Menurut Ki Hajar Dewantara, Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. 

Menurut Menurut Salvicion dan Ara Celis, Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. 

Jadi dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :

Unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas 2 orang atau lebih. Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah. Hidup dalam satu rumah tangga di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga dan Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing yaitu menciptakan dan mempertahankan suatu kebudayaan.

PENGERTIAN MASYARAKAT
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat
Dalam ilmu sosiologi kita mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan.Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka.Kalau pada masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-angota nya.

Sumber:
http://gandeesss.blogspot.com/2010/11/pengertian-keluarga.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga
http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-masyarakat

Opini: 
menurut saya keluarga adalah tempat dimana kita bisa berbagi, memberi, berlindung dan merasa nyaman bila berada di dalamnya. keluarga juga awal pembentukan karakter jati diri seseorang dimana bila di dalam keluarga di ajarkan yang baik baik maka karakter seseorang akan menjadi baik, apa bila di didik dengan tegas maka karakter nya adalah tegas dan sebagainya.


sedangkan masyarakat adalah beragam2 orang yang kumpul menjadi satu pada suatu wilayah, masyarakat juga bisa dikatakan sekumpulan manusia yang bernaung dalam suatu daerah yang sifatnya bermacam2.

Thursday, October 6, 2011

penduduk masyarakat dan kebudayaan

Angka kelahiran adalah jumlah kelahiran per 1000 penduduk
Sumber: Cunningham, mac Donald, gant. Obsteri Williams, ed. Ke-18. Dr. joko suyono dan dr. andry hartono (penerj.). Jakarta : EGC.

Dinamika penduduk adalah perubahan kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari waktu ke waktu. Pertumbuhan penduduk akan selalu di kaitkan dengan anka kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk atau migrasi baik perpindahan ke dalam maupun keluar. Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu.

3 Piramida Penduduk

1.    Piramida penduduk yang mempunyai dasar lebar menunjukkan terjadinya kelahiran yang tinggi diwaktu-waktu yang lalu.
2.    Piramida penduduk yang berbentuk kerucut menunjukkan kelahiran besar di waktu yang lalu tetapi kematian bayi yang tinggi menyebabkan proporsi penduduk yang dapat hidup terus keusia dewasa dan menjadi tua lebih sedkit.
3.    Piramida penduduk dengan badan gemuk dan dasar yang sama atau lebih kecil dan dengan ujung atas yang membesar menunjukkan bahwa beberapa waktu yang lalu telah terjadi jumlah kelahiran yang cukup besar, tetapi tingkat kematian bayi menurun sehingga jumlah bayi yang lahir dan tetap hidup mencapai usia dewasa lebih banyak dari jumlah sebelumnya.




OPINI
Menurut saya pertumbuhan penduduk di indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Program KB yang di buat pemerintah menurut saya kurang berhasil di laksanakan karena masih begitu banyak masyarakat yang mempunyai anak lebih dari 2. Sedangkan menurut saya pertumbuhan penduduk ini tidak di barengi dengan pertumbuhan ekonomi Negara ini. Sehingga banyak sekalimasyarakat2 yang tidak mendapatka pekerjaan alias nganggur.

Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan


Pengertian Angka Kelahiran
Angka Kelahiran (Natalitas) adalah jumlah kelahiran per 1000 penduduk.
Pengertian Dinamika Penduduk
Perubahan jumlah, struktur dan persebaran penduduk untuk suatu daerah tertentu dari waktu ke waktu yang disebabkan oleh fertilitas, mobilitas dan mortalitas.
3 Piramida Penduduk
Piramida penduduk adalah grafik yang berbentuk segitiga yang menggambarkan distribusi usia dan jenis kelamin penduduk dalam Negara atau wilayah tertentu, dimana jumlah penduduk pada sumbu X sedangkan kelompok usia (cohort) pada sumbu Y. Penduduk laki-laki ditunjukkan pada bagian kiri sumbu vertikal, sedangkan penduduk perempuan di bagian kanan.
Piramida penduduk ada 3, yaitu:
1.      Piramida penduduk yang mempunyai dasar lebar menunjukkan terjadinya kelahiran yang tinggi di waktu-waktu yang lalu.
2.      Piramida penduduk yang berbentuk kerucut menunjukkan kelahiran besar di waktu yang lalu tetapi kematian bayi yang tinggi menyebabkan proporsi penduduk yang dapat hidup terus ke usia dewasa dan menjadi tua lebih sedikit.
3.      Piramida penduduk dengan badan gemuk dan dasar yang sama atau lebih kecil dan dengan ujung atas yang membesar menunjukkan bahwa beberapa waktu yang lalu telah terjadi jumlah kelahiran yang cukup besar, tetapi tingkat kematian bayi menurun sehingga jumlah bayi yang lahir dan tetap hidup mencapai usia dewasa lebih banyak dari jumlah sebelumnya.

Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan


Pengertian Angka Kelahiran
Angka Kelahiran (Natalitas) adalah jumlah kelahiran per 1000 penduduk.
Pengertian Dinamika Penduduk
Perubahan jumlah, struktur dan persebaran penduduk untuk suatu daerah tertentu dari waktu ke waktu yang disebabkan oleh fertilitas, mobilitas dan mortalitas.
3 Piramida Penduduk
Piramida penduduk adalah grafik yang berbentuk segitiga yang menggambarkan distribusi usia dan jenis kelamin penduduk dalam Negara atau wilayah tertentu, dimana jumlah penduduk pada sumbu X sedangkan kelompok usia (cohort) pada sumbu Y. Penduduk laki-laki ditunjukkan pada bagian kiri sumbu vertikal, sedangkan penduduk perempuan di bagian kanan.
Piramida penduduk ada 3, yaitu:
1.      Piramida penduduk yang mempunyai dasar lebar menunjukkan terjadinya kelahiran yang tinggi di waktu-waktu yang lalu.
2.      Piramida penduduk yang berbentuk kerucut menunjukkan kelahiran besar di waktu yang lalu tetapi kematian bayi yang tinggi menyebabkan proporsi penduduk yang dapat hidup terus ke usia dewasa dan menjadi tua lebih sedikit.
3.      Piramida penduduk dengan badan gemuk dan dasar yang sama atau lebih kecil dan dengan ujung atas yang membesar menunjukkan bahwa beberapa waktu yang lalu telah terjadi jumlah kelahiran yang cukup besar, tetapi tingkat kematian bayi menurun sehingga jumlah bayi yang lahir dan tetap hidup mencapai usia dewasa lebih banyak dari jumlah sebelumnya.