Perilaku Produsen
Sebuah usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik bila
dijalankan oleh produsen atau yang sering kita sebut pengusaha. Pengusaha
adalah orang yang mencari peluang yang menguntungkan dan mengambil risiko
seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.
Pengusaha berbeda dengan pemilik bisnis kecil ataupun
manajer. Bila hanya memiliki sebuah usaha dan hanya berusaha mencari
keuntungan, maka orang itu barulah sebatas pemilik bisnis. Bila orang itu hanya
mengatur karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan untuk usaha, maka
orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha lebih dari keduanya. Pengusaha
berusaha mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari dan mengelola sumber
daya untuk memulai suatu bisnis.
Agar berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal
sebagai berikut :
Perencanaan. Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan
strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia
capai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus bisa ia
kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal, maupun
manusia.
Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib
mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
Pengendalian. Kemampuan ini ada hubungannya dengan bagaimana
hasil pelaksanaan kerja tersebut. Apakah sesuai dengan rencana atau justru sebaliknya.
Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan
suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dan orang yang menghasilkan barang atau
jasa untuk dijual atau dipasarkan disebut produsen. Untuk dapat melakukan
kegiatan produksi, seorang produsen membutuhkan
faktor – faktor produksi. Terdapat dua macam faktor produksi yaitu
faktor produksi asli dan faktor produksi turunan.
1. Faktor produksi
asli
Yang termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai
berikut :
Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh
– tumbuhan, hewan, barang tambang.
Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam
yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil
produksi.
2. Faktor produksi
turunan
Yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan
keahlian.
Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input)
dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jeans. Dalam fungsi
produksi, jeans itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah
satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun,
output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi
yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga
kerja. Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L, R, C, T)
Dimana :
Q = jumlah
barang yang dihasilkan (quantity)
F = symbol
persamaan (function)
L = tenaga
kerja (labour)
R = kekayaan
alam (resources)
C = modal (capital)
T = teknologi
(technology)
Produksi adalah
segala sesuatu yang secara langsung maupun tidak langsung ditunjukkan untuk
menghasilkan barang dan jasa atau mempertinggi faedah barang guna memenuhi
kebutuhan manusia. Produksijuga dimaksudkan untuk menghasilkan barang-barang
konsumsi, yaitu barang-barang yang segera dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia atau konsumsi.
Untuk menjamin kegiatan produksi, diperlukan alat-alat yang
dapat digunakan untuk menghasilkan barang/jasa yang disebut factor produksi
atau sumber daya ekonomi. Sumber daya ekonomi meliputi :
·
factor produksi alam
·
factor produksi tenaga kerja manusia
·
factor produksi modal
·
factor produksi kewirausahaan
Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan factor produksi
untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana tidak
dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa mengurangi produksioutput yang
lain.
PRODUKSI OPTIMAL
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantity
(EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan
total biaya persediaan. Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya
persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan
jumlahnya minimun. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total
biaya persediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi
dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan
produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan. Metode EPQ menggunakan
asumsi-asumsi sebagai berikut:
1.Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang
lebih besar dari tingkat permintaan.
2.Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan
adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
3.Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang
dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.
Penentuan Volume Produksi yang Optimal dengan Metode
Economic Production
Quantity (EPQ): Persediaan produk dalam suatu perusahaan berkaitan dengan
volume produksi dan besarnya permintaan pasar. Perusahaan harus mempunyai
kebijakan untuk menentukan volume produksi dengan disesuaikan besarnya permintaan
pasar agar jumlah persediaan pada tingkat biaya minimal. Menurut . Metode EPQ
dimaksudkan untuk menentukan besarnya volume produksi yang optimal, dalam
artian cukup untuk memenuhi kebutuhan dengan biaya yang serendah-rendahnya.
Penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variabel saja. Biaya
variabel dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sebagai berikut:
a.Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi
jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up
cost).
b.Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya
persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).
ketika biaya persiapan produksi merupakan biaya yang harus
dikeluarkan sebelum produksi berlangsung. Biaya ini timbul karena perusahaan
memproduksi sendiri bahan baku yang akan digunakan. Biaya ini terdiri dari : (1) biaya mesin-mesin menganggur, (2)
biaya persiapan tenaga kerja langsung, (3) biaya scheduling, (4) biaya
ekspedisi dan sebagainya.
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang
bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per
periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya
yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :
A.Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk
penerangan, pemanas atau pendingin)
B.Biaya modal (opportunity cost of capital)
C.Biaya keusangan
D.Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
E.Biaya asuransi persediaan
F.Biaya pajak persediaan
G.Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
H.Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.
Kedua jenis biaya tersebut mempunyai hubungan dengan tingkat
persediaan. Biaya persiapan produksi berbanding terbalik dengan tingkat
persediaan. Biaya penyimpanan berbanding lurus dengan tingkat persediaan.
Semakin banyak biaya yang dikeluarkan untuk persiapan produksi, tingkat
persediaan semakin kecil dan sebaliknya. Bila biaya penyimpanan semakin besar,
tingkat persediaan semakin besar atau sebaliknya.
Least Cost
Combination
Least cost combination adalah Dalam rangka untuk menentukan
kombinasi terbaik dari modal dan tenaga kerja untuk menghasilkan output itu,
kita harus mengetahui jumlah dana tersedia untuk produsen untuk dibelanjakan
pada masukan dan juga harga input. Misalkan bahwa produsen memiliki Rs
pembuangan. 10.000 untuk dua input, dan bahwa harga dari dua masukan sebagai
Rs. 1000 per unit modal dan Rs. 200 per unit tenaga kerja. Perusahaan akan
memiliki tiga kemungkinan alternatif sebelumnya.
a) Untuk menghabiskan uang hanya pada modal dan mengamankan
10 unit itu.
b) Untuk menghabiskan jumlah hanya pada tenaga kerja dan
mengamankan 50 unit tenaga kerja
c) Untuk menghabiskan jumlah yang sebagian pada modal dan
sebagian pada tenaga kerja.
Garis harga faktor juga dikenal sebagai garis isocost karena
mewakili berbagai kombinasi input yang dapat dibeli untuk jumlah uang yang
diberikan dialokasikan. Kemiringan garis harga faktor menunjukkan rasio harga
modal dan tenaga kerja yaitu. 01:05.
Dengan menggabungkan isokuan dan garis harga faktor,
seseorang dapat mengetahui kombinasi optimal faktor yang akan memaksimalkan
output
Kurva sama produk IQ1, IQ2, dan IQ3 merupakan output 1000
unit, 2000 unit dan 3000 unit masing-masing. AB adalah garis harga faktor. Pada
titik E garis-harga faktor bersinggungan dengan isokuan IQ2 mewakili 2.000 unit
output. Titik E menunjukkan jumlah maxi-ibu-modal dan tenaga kerja yang
perusahaan dapat bergabung untuk menghasilkan 2000 unit output. Isokuan IQ3
berada di luar faktor harga garis AB dan karenanya tidak dapat dipilih oleh
perusahaan. Di sisi lain, IQ1 Isoquant tidak akan disukai oleh perusahaan
meskipun antara R dan S itu jatuh dalam garis harga faktor. Poin R dan S tidak
cocok karena output dapat ditingkatkan tanpa meningkatkan biaya tambahan dengan
pemilihan yang lebih Kombinasi input yang sesuai. Titik E, karena itu, adalah
kombinasi ideal yang memaksimalkan produksi atau meminimalkan biaya per unit,
itu adalah titik di mana perusahaan berada dalam ekuilibrium.
Kesimpulan : Produsen harus mengatur segala sesuatu yang
bersangkutan dengan kegiatan produksi agar kegiatan produksi itu berjalan
sesuai dengan rencana yang dibuat sebelum dijalankannya produksi tersebut dan
produksi harus tetap sasaran dari segi lama produksi dan jumlah produksinya itu
sendiri.
Saran : Sebaiknya produsen harus mengawasi semua kegiatan
produksi yang berlangsung agar produksi tidak salah jalan dan tepat pada
sasarannya.
ONGKOS DAN PENERIMAAN
Ongkos adalah
kurva yang menunjukkan saling berhubungan antara jumlah ongkos produksi
dengantingkat output yang dihasilkan.Sedangkan yang dimaksud dengan
ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produlsi yang gunanya untuk memproduksi
output atau pengeluaran.
Kurva ongkos adalah kurva yang menunjukan hubungan antara
jumlah ongkos produksi dengan tingkattinggi output yang dihasilkan
Macam– macam Ongkos :
Biaya Tetap (Fixed Cost : FC) Yaitu, merupakan balas jasa
dari pada pemakaian faktor produksi tetap ( fixed factor), yaitu biayayang dikeluarkan tehadap
penggunaan faktor produksi yang tetap dimana besar kecilnya biaya initidak
dipengaruhi oleh besar kecilnya output yang dihasilkan.
Biaya tidak tetap
(Variabel cost VC) yaitu
merupakan biaya yang dikeluarkan sebagai balas jasa atas pemakaian variabel
faktor, yang besar kecilnya dipengaruhi langsung oleh besar kecilnya output.
Biaya Total (Total cost : TC) Yaitu merupakan jumlah keseluruhan
dari biaya tetap dan biaya tidak tetap.
Biaya Rata-rata (Avarage Cost : AC)Yaitu merupakan ongkos
persatu satuan output; baik untuk biaya rata-rata tetap (avarage fixed cost )
dan biaya rata-rata variabel (avarage variable cost ) dan rata-rata total (avarage total cost ),diperoleh dengan
jalan membagi biaya Total dengan jumlah output yang dihasilkan.
Biaya Marginal (Marginal cost : MC)Yaitu merupakan biaya
tambahan yang diakibatkan dari penambahan satu-satuan unit output.
Biaya Tetap Rata-Rata (Avarage fixed cost : AFC)Biaya hasil
bagi biaya tetap dengan jumlah yang dihasilkan.
Biaya Variabel Rata-Rata (Avarage Variable cost :
AVC)Diperoleh dengan jalan membagi biaya variabel dengan jumlah produk yang
dihasilkan.Secara sederhana pengertian diatas dapat ditulis sebagai berikut :TC = FC + VC AFC = FC : Q MC = TC1– TCOAVC
= VC : Q ATC = TC : Q
Ongkos produksi dibedakan menjadi :
Ongkos Produksi
Jangka Pendek
Didalam suatu ongkos produksi jangka pendek sebuah
perusahaan sudah mempunyai peralatan- peralatan untuk produksi seperti halnya
mesin, gedung dan tanah. Masalah yang perludiperhatikan didalam ongkos jangka
produksi pendek ini adalah bagaimana mengatasi masalahkebijakan bahan baku,
tenaga kerja dan sebagainya ini adalah merupakan ongkos variabel. Jadididalam
ongkos produksi jangka pendek ini juga terdapat ongkos tetap dan ongkos
variabel.
Ongkos Produksi
Jangka PanjangDidalam
ongkos produksi janka panjang ini sebuah perusahaan dapat
menambah semua faktor produksi, sehingga
tidak ada yang namanya ongkos tetap didalam ongkos produksi jangka panjang.
Semua pengeluaran didalam ongkos jangka panjang ini merupakan ongkos variabel.
Penerimaan (Revenue)Penerimaanadalah segala penerimaan
produsen dari hasil penjualan outputnya.
Kurva penerimaan adalah kurva yang didalam memproduksi suatu
barang, ada dua hal yang menjadifokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka
mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaituongkos (cost) dan penerimaan
(Revenue).Macam-macam penerimaan :
Total penerimaan (Total revenue : TR)Yaitu total penerimaan
dari hasil penjualan outputnya. Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan
garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka
merupakansuatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik
sebanding(
Proporsional) dengan
jumlah barang yang dijual. Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan
garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat
menentukansendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik sangat
cepat, (akibat pengaruh
monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat
pengaruh persaingan dansubstansi).
Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR) Yaitu
rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan,
yangdiperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan
barang yang dijual.
Penerimaan Marginal (Marginal Revenue: MR) yaitu penambahan
penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output.
Keuntungan Maksimum
Permintaan dan Hasil JualanDidalam menganalisis usaha
sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan ada dua hal yangharus
diperhatikan yaitu : Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan Hasil penjualan
dari barang yangdihasilkan perusahaan itu.1.
Permintaan Pasar dan Perusahaan2.
Hasil Penjualan Marginal, Rata-rata dan TotalTerbagi menjadi
beberapa bagian yaitu diantaranya adalah : Hasil penjualan rata-rata, Hasil
penjaulanmarginal dan Hasil penjualan total.Pemaksimuman Keuntungan Jangka
Pendek syarat dari pemaksimuman keuntungan didalam jangka pendek adalah
pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan dengan dua cara
yaitu :Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total Menunjukkan
keadaan dim
Sumber :
http://ferybisnissukaku.blogspot.com/2010/05/produksi-optimal.html
http://agungdimas.wordpress.com/2011/04/21/ongkos-dan-penerimaan/
http://dhani2009.wordpress.com/2011/04/14/produksi-optimal/
http://wiki.answers.com/Q/What_is_least_cost_combination_inputs
http://y4zmanies.wordpress.com/2010/05/14/produsen-dan-fungsi-produksi/
No comments:
Post a Comment